SEOUL, KOMPAS.TV - Langkah mengharukan dilakukan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dengan memberikan ucapan terima kasih kepada Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in.
Ucapan tersebut tertera dalam pertukaran surat bersahabat antara Kim Jong-un dan Moon Jae-in yang dilakukan pekan ini.
Media Korea Utara menggambarkan kejadian tersebut sebagai momen langka dan berita positif dari kedua negara.
Pihak Korea Selatan pada Jumat (22/4/2022) kemarin bahkan langsung mengonfirmasikan keduanya saling berkirim surat.
Baca Juga: Taliban Larang TikTok dan PUBG, Dianggap Membuat Pemuda Afghanistan Sesat
Kantor Berita Korea Utara, KCNA mengungkapkan Moon mengirimkan surat kepada Kim pada awal pekan ini.
Ia mengungkapkan akan melanjutkan pekerjaan terkait reunifikasi setelah pensiun sebagai presiden.
Dikutip dari Al-Jazeera, Kim pun memberikan balasan mengharukan kepada Moon Jae-In.
Ia berterima kasih kepada Moon, atas kerja kerasnya untuk tujuan besar bangsa.
Pada suratnya, Kim mengungkapkan usaha bersama mereka telah memberikannya harapan bagi masa depan.
Ia pun berharap hubungan inter-Korea akan terus meningkat.
Pertukaran surat ini muncul pada masa penuh ketegangan di semenanjung Korea atas uji coba nuklir yang dilakukan Korea Utara beberapa pekan terakhir.
Moon diketahui segera mengakhiri masa kepemimpinannya dan akan digantikan Presiden terpilih, Yoon Suk-yeol, yang akan mulai bertugas pada 10 Mei mendatang.
Selama masa kepemimpinannya, Moon selalu berusaha untuk menjalin hubungan dengan Korea Utara.
Ia pun bertemu Kim Jong-un tiga kali selama menjadi presiden Korea Selatan.
Baca Juga: Mengejutkan, Kim Jong-Un Ditemani Perempuan Misterius di Acara Publik di Korea Utara, Siapa Dia?
Moon juga memiliki target jangka panjang untuk secara resmi mengakhiri Perang Korea, yang saat ini statusnya masih gencatan senjata sejak 1953.
Meski begitu, keinginan Moon untuk rekonsiliasi tak mencegah pemerintahannya menyerukan sanksi kepada Korea Utara setelah peluncuran ICBM baru-baru ini.
Berbeda dengan Moon Jae-in, Presiden Korea Selatan yang baru, Yoon Suk-yeol diyakini akan bertindak lebih keras terhadap Kim Jong-un.
Ia mengatakan kebijakan luar negeri terkait Korea Utara, akan fokus untuk menyelesaikan denuklirisasi, begitu juga dengan isu timbal balik dan hak asasi manusia.
Sumber : Al-Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.