Baca Juga: Polisi Israel Serang Warga Palestina di Masjid Al-Aqsa, AS Ungkap Keprihatinan
Masjid Al-Aqsa menjadi pusat kerusuhan dan meningkatnya tensi menyusul serangan di dalam Israel dan penyerbuan polisi di Tepi Barat, yang diduduki Israel secara ilegal.
Pada pertemuan dengan delegasi Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Kamis (21/4/2022), Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut Israel bertanggung jawab atas meningkatnya eskalasi di Yerusalem Timur dan Tepi Barat.
Kelompok Yahudi sendiri dilarang masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa selama 10 hari terakhir bulan suci Ramadan, sejak Jumat.
Seperti diberitakan sebelumnya, pasukan Israel juga menyerbu Masjid Al-Aqsa pada Jumat, 15 April 2022 lalu.
Serbuan polisi Israel bersenjata lengkap itu dibalas lemparan batu dan petasan oleh warga Palestina.
Akibat serangan tersebut, sekitar 158 warga Palestina terluka dan ratusan lainnya ditangkap.
Israel menggelar berbagai operasi penangkapan menyusul serangan yang dilakukan warga Palestina yang menewaskan orang Israel beberapa pekan belakangan.
Sekitar 14 orang tewas dalam sejumlah insiden penyerangan di wilayah Israel sejak Maret lalu.
Sementara itu, pasukan Israel membunuh setidaknya 25 warga Palestina seiring meningkatnya insiden kekerasan.
Pada tahun lalu, serbuan pasukan Israel ke Masjid Al-Aqsa memicu perang 11 hari di Jalur Gaza yang telah berada di bawah blokade Israel dan Mesir sejak 2007.
Saat itu, kelompok-kelompok perlawanan Palestina meluncurkan roket ke wilayah Israel setelah Hamas yang menguasai Gaza, meminta Israel menarik pasukannya dari Masjid Al-Aqsa dan Sheikh Jarrah, wilayah di Yerusalem Timur di mana warga Palestina mengalami pengusiran oleh Israel.
Perang 11 hari tersebut menewaskan 250 warga Palestina termasuk puluhan anak-anak dan 13 warga Israel.
Sumber : Al-Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.