Baca Juga: Serangan Rusia di Ukraina Timur Diperkirakan Akan Jadi Klimaks Perang
"Lihat dua kawah ini, saya pikir kabel ini rusak karena pecahan peluru," kata pria berusia 68 tahun itu.
Sebuah kawah besar juga merusak taman depan Nadya, 65, dan suaminya Sergiy yang berusia 70 tahun.
Sebuah bom menghantam mobil Lada biru mereka pada 13 April. Mobil yang tertimpa reruntuhan itu kini terbaring telentang di atas tumpukan puing dan reruntuhan atap besi bergelombang.
"Kami dibom di mana-mana. Sungguh ajaib kami masih hidup," kata Nadya dengan suara bergetar. "Kami berbaring di tanah dan menunggu. Sejak 24 Februari kami tidur di ruang bawah tanah.
"Tidak ada lagi air, listrik, tidak ada apa-apa. Kami tidak punya uang lagi, tidak ada bensin lagi, kami tidak bisa pergi."
Sedikit lebih jauh, seorang wanita menunjukkan sebuah pondok yang hancur total. Sebuah tank Ukraina tadinya berposisi di taman agar tersamar, namun tak lama setelah tank Ukraina itu pergi, pasukan Rusia menyerang, katanya.
Pada saat yang sama, sebuah bom mortir Ukraina menghantam hutan kecil di dekatnya. Gumpalan asap putih muncul di Rubizhne beberapa detik kemudian, diikuti oleh suara ledakan.
Baca Juga: Puluhan Ribu Veteran Suriah Siap Bantu Rusia Serang Ukraina, Termasuk Divisi Pasukan Harimau
Sekitar 15 kilometer di sebelah timur Rubizhne, Rusia sepanjang malam menyerang posisi Ukraina di hutan yang berbatasan dengan kota kecil Yampil.
Pada pagi hari, puluhan warga dievakuasi dengan bus atau dengan mobil mereka.
"Saya hanya tidur selama 15 menit tadi malam," kata Mikhailo saat dia melintasi kota dengan berjalan kaki bersama dua temannya.
"Ada tembakan dari hutan. Di depan, belakang, ke kiri, ke kanan: tidak ada yang tahu apa yang diharapkan," kata pria 27 tahun, yang istrinya dievakuasi di pagi hari.
Pasukan Ukraina telah memperkuat pertahanan mereka dalam beberapa hari terakhir menjelang serangan Rusia.
Di Yampil dan kota tetangga Lyman, terlihat beberapa kendaraan tempur infanteri, transportasi pasukan dan artileri medan.
Pos pemeriksaan dibentengi di jalan menuju Kramatorsk, dengan balok beton dan tumpukan tanah segar membuat barikade lebih sulit dinavigasi.
Sumber : Kompas TV/France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.