Saravanan juga mencatat biaya maksimum untuk mempekerjakan pekerja rumah tangga Indonesia diperkirakan akan lebih rendah dari angka RM15.000 seperti yang dilaporkan secara luas.
Dia mengatakan dengan dibukanya kembali perbatasan Malaysia, proses karantina dihapus sehingga mengurangi biaya keseluruhan.
Dia mengatakan biaya membawa pekerja rumah tangga dari Indonesia ke Malaysia sebelumnya diperkirakan lebih dari RM9.000.
Ini, kata Saravanan, sudah termasuk pembayaran retribusi serta biaya karantina dan asuransi.
Biaya pengiriman ART dari Indonesia ke Malaysia, sementara antara RM4.000 hingga RM5.000.
Saravan mengatakan dengan penghapusan persyaratan karantina, biaya membawa pekerja diperkirakan akan berkurang dari RM9.000 menjadi RM6.000.
Baca Juga: Bahas Soal Perlindungan Pekerja Migran, Presiden Jokowi dan PM Malaysia Bertemu di Istana Merdeka
Saravanan juga mengklarifikasi, angka RM15.000 sifatnya tidak tetap.
“Saya tidak mengatakan RM15.000. Ketika kami mulai berdiskusi dengan Indonesia, kami masih memiliki masalah seperti karantina dan persyaratan kesehatan, sehingga diskusi awal melibatkan biaya tambahan karena melibatkan karantina hotel.
"Karena itu, kami menyebutkan biayanya mungkin sekitar RM15.000 atau lebih rendah karena beberapa orang mengatakan mereka harus membayar hingga RM25.000 untuk mendapatkan pembantu," katanya.
Dia mengatakan pemerintah Malaysia juga akan memperbarui nota kesepahaman (MoU) dengan India serta mengadakan pembicaraan dengan Vietnam, Kamboja, Sri Lanka, Nepal dan Bangladesh untuk mendatangkan pekerja rumah tangga ke negara itu.
"Saya akan mengunjungi Kamboja dan Vietnam segera untuk berbicara dengan pemerintah mereka mengenai hal ini," katanya.
Sumber : New Straits Times Malaysia
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.