Kapal pesiarnya yang berukuran 93 meter seharga Rp2,8 triliun, Royal Romance, disita di Pelabuhan Rijeka di Kroasia bulan lalu.
Baca Juga: Amerika Serikat Minta India Tidak Lagi Beli Minyak Rusia
Pada Januari, Amerika Serikat (AS) memberi sanksi Medvedchuk dan tiga politisi Ukraina yang dibekingi Moskow lainnya. AS menuding mereka terlibat dalam plot untuk mendirikan pemerintahan kolaborator menyusul invasi Rusia.
Pada Maret, Zelensky juga menangguhkan partai Medvedchuk, kelompok oposisi Ukraina terbesar. Pun, partai-partai politik kecil lain yang terkait dengan Moskow.
Masih belum jelas di mana dan bagaimana Medvedchuk ditangkap.
Ivan Bakanov, kepala dinas rahasia Ukraina SBU, berterima kasih pada para penyidik dan personel kontraintelijennya. Ia menyebut mereka ‘telah membuktikan profesionalisme dan melaksanakan operasi khusus multilevel kilat dan berbahaya untuk menangkap Medvedchuk’.
“Anda bisa bersembunyi dari keadilan. Anda bahkan bisa mengenakan seragam militer Ukraina untuk menyamar. Tapi apakah itu akan membantu Anda dari jeratan hukum? Tidak sama sekali!” tulis SBU dalam unggahan twit.
Baca Juga: Dugaan Pemerkosaan di Bucha Ukraina: 25 Perempuan Disekap dan Diperkosa Tentara Rusia
Tindakan keras Kiev terhadap Medvedchuk telah memicu amarah di Kremlin. Putin yang pula marah bahkan mengancam akan merespons apa yang ia sebut sebagai penganiayaan politik itu.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sendiri menolak berkomentar atas laporan penangkapan Medvedchuk.
Pada para wartawan, Peskov hanya berujar, “Ada banyak (berita) palsu dari Ukraina. Ini harus dicek dulu.”
Sumber : The Guardian/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.