MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pergantian komandan dalam penyerangan ke Ukraina.
Putin dilaporkan memasang Jenderal Alexander Dvornikov sebagai pemimpin senior dalam penyerangan ke Ukraina.
Dvornikov sebelumnya memimpin penyerangan Rusia di Suriah.
Sebuah sumber dari BBC mengungkapkan tentang perubahan kepemimpinan tersebut.
Baca Juga: AS Sebut Klaim Rusia Tak Terlibat Serangan Rudal ke Stasiun Kereta Api Ukraina Tidak Meyakinkan
“Komandan saat ini memiliki banyak pengalaman terkait operasi Rusia di Suriah,” ujar sumber itu.
“Jadi kami memperkirakan, secara keseluruhan akan ada peningkatan terhadap kontrol dan komando,” tambahnya.
Perubahan ini diyakini karena Putin mengingnkan agar kesuksesan penyerangan di Ukraina bisa sesuai target yaitu pada 9 Mei nanti.
Sumber tersebut mengungkapkan bahwa perubahan komando itu dilakukan Putin untuk meningkatkan koordinasi antara berbagai unit.
Baca Juga: Putin Balas Laporan Kejahatan Perang Rusia, Cabut Izin Amnesty International dan HRW
Rusia melancarkan serangan ke Ukraina, dengan apa yang disebut Putin sebagai 'operasi militer khusus' pada 24 Februari lalu.
Awalnya, Putin dilaporkan meyakini penyerangan akan selesai dalam 72 jam.
Namun, perlawanan keras dari Ukraina membuat pasukan Rusia kesulitan untuk menduduki sejumlah wilayah.
Rusia pun kemudian memutuskan mundur dari dua kota penting Ukraina, Kiev dan Chernihiv.
Baca Juga: Finlandia Ingin Gabung NATO, Pesawat Rusia Langsung Lakukan Pelanggaran Udara, Bukti Ancaman?
Pasukan Putin disebutkan memfokuskan diri untuk melakukan serangan hanya di Donetsk dan Ukraina Timur.
Rusia sendiri dilaporkan sudah kehilangan sejumlah jenderal pentingnya selama serangan ke Ukraina.
Jenderal tertinggi di Rusia yang terbunuh dalam penyerangan ke Ukraina adalah Letnan Jenderal Yakov Rezantsev.
Kementerian Pertahanan Ukraina melaporkan Rezantsev terbunuh pada 27 Maret lalu.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.