Ia pun mengungkapkan bahwa Orban tidak melakukan apa pun untuk menghentikan perang.
Hungaria cenderung berdiri di belakang Rusia, karena mereka sangat bergantung pada energi dari Rusia.
Orban pun telah menghindari untuk mengecam serangan Putin ke negara tetangganya.
Hal itu membuat usaha Uni Eropa (UE) untuk membuat front persatuan melawan Putin menjadi sulit.
"Kami meraih kemenangan yang juga bisa dilihat dari bulan, namun saya yakin itu juga bisa terlihat dari Brussels,” tutur Orban pada pidatonya dikutip dari CNN, membuka sedikit tensi yang terjadi pada pemerintahannya dan pemimpin UE.
“Kami akan mengingat kemenangan ini hingga akhir hidup, karena telah bertarung dengan jumlah besar lawan, juga Presiden Ukraina. Kami tak pernah memiliki banyak lawan di waktu yang sama,” katanya.
Baca Juga: Seorang Pria di Jerman Disuntik 90 Kali demi Menjual Kartu Vaksin
Orban telah menguasai dengan ketat lembaga peradilan, media dan pendidikan Hungaria selama 12 tahun berkuasa, yang sekarang akan diperpanjang hingga 2026.
Ia telah mendorong undang-undang yang menargetkan migran dan komunitas LGBTQ, dan telah berbicara tentang niatnya untuk membangun negara yang tak liberal di dalam UE.
Pada pemilihan kali ini, Orban memiliki lawan Peter Marki-Zay dari pihak oposisi.
Tetapi sosok Orban tampaknya masih lebih populer, karena Marki-Zay bahkan kalah di distriknya sendiri di mana ia menjabat sebagai Wali Kota.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.