Lavrov mengatakan, ada beberapa kemajuan dalam negosiasi dengan Ukraina.
"Non-nuklir, non-blok, dan status netral sekarang diakui sebagai mutlak diperlukan," kata Lavrov.
Ia juga bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi dan menjelaskan kepadanya tentang perang tersebut.
"Perdana Menteri mengulangi seruannya untuk penghentian awal kekerasan, dan menyampaikan kesiapan India untuk berkontribusi dengan cara apa pun untuk upaya perdamaian," kata kementerian luar negeri India dalam sebuah pernyataan Kamis (31/3/2022) malam.
Lavrov mengatakan, Rusia akan terbuka untuk India yang menengahi antara Ukraina dan Rusia, tetapi dia belum mendengar usulan semacam itu.
Baca Juga: Penjualan Minyak Surut Akibat Sanksi AS dan Eropa, Rusia Tawarkan Diskon ke India
India membeli jutaan barel minyak mentah dari Rusia dengan harga diskon sejak perang Ukraina meletus, membenarkan pembelian itu sebagai hal yang bermanfaat bagi warganya dan sesuatu yang bahkan dilakukan oleh negara-negara Eropa.
Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman mengatakan kepada CNBC-TV18 bahwa India akan terus membeli minyak dengan harga diskon dari Rusia.
"Saya akan mengutamakan kepentingan nasional negara saya dan saya akan mengutamakan keamanan energi saya," katanya.
"Mengapa saya tidak membelinya? Saya membutuhkannya untuk rakyat saya."
India juga telah meneken kontrak untuk membeli minyak bunga matahari dari Rusia dengan harga rekor tinggi setelah pasokan dari Ukraina berhenti.
Berbicara pada kunjungan ke New Delhi pada Kamis, Deputi Penasihat Keamanan Nasional AS untuk Ekonomi Internasional Daleep Singh mengatakan, Washington tidak akan menetapkan "garis merah" untuk India pada impor energinya dari Rusia.
Tetapi tidak ingin melihat "percepatan berlebihan" dalam pembelian oleh India.
Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss juga mengatakan pada kunjungan ke India pada Kamis bahwa Inggris menghormati keputusan India untuk membeli minyak Rusia dengan harga diskon, sambil menganjurkan sanksi ketat terhadap Rusia terkait dengan sektor pelabuhan, emas dan energi.
Sumber : Kompas TV/Times of India/Global News Canada
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.