MOSKOW, KOMPAS.TV – Kremlin pada Selasa (29/3/2022) membantah kabar yang menyebut bahwa Roman Abramovich telah diracun saat berpartisipasi dalam pembicaraan negosiasi antara Rusia dan Ukraina.
Namun, Kremlin mengonfirmasi bahwa pemilik klub sepak bola Chelsea itu memang berperan sebagai penengah.
Sebelumnya, Wall Street Journal pada Senin (28/3) melaporkan bahwa Abramovich dan sejumlah negosiator Ukraina menjadi target serangan menggunakan racun senjata kimia. Serangan itu diduga dilakukan oleh warga Rusia garis keras yang hendak menyabotase pembicaraan perdamaian itu.
“Ini bagian dari sabotase informasi, bagian dari perang informasi,” ujar juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dikutip dari Moscow Times, Selasa (29/3).
“Tak perlu diragukan, laporan-laporan ini tak sesuai dengan kenyataan,” imbuhnya.
Namun, seorang sumber yang mengetahui insiden keracunan itu, justru mengonfirmasi laporan itu.
“Sayangnya, (insiden racun) ini terjadi, apa yang dilaporkan oleh Wall Street Journal,” ujar sumber anonim pada AFP.
Baca Juga: Roman Abramovich dan Dua Negosiator Ukraina Diduga Diracun Senjata Kimia
Usai pertemuan di ibu kota Kiev, Abramovich dan setidaknya dua negosiator senior Ukraina dikabarkan mengalami gejala keracunan, termasuk mata memerah, mata berair dan terasa menyakitkan, hingga terkelupasnya kulit wajah dan tangan mereka.
Sejumlah gejala itu dilaporkan oleh beberapa sumber yang dikutip oleh Wall Street Journal.
Penasihat kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak, tidak mengonfirmasi insiden itu.
Menurut Peskov, pengusaha miliuner yang termasuk dalam daftar penerima sanksi Barat itu, kini tengah berpartisipasi dalam pembicaraan di Istanbul, Turki, Selasa (29/3).
Ria Novosti melaporkan bahwa Abramovich berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (29/3) pagi sebelum pembicaraan itu dimulai.
Kantor berita Rusia itu juga merilis foto yang memperlihatkan Abramovich tengah berbicara dengan Erdogan dan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dalam pertemuan itu.
Baca Juga: Kremlin Pastikan Abramovich Berperan dalam Proses Perundingan Damai Rusia dan Ukraina
Ia juga tampak dalam siaran televisi Turki tengah duduk bersama juru bicara Erdogan, Ibrahim Kalim, sambil mendengarkan terjemahan pembicaraan menggunakan headphone. Keduanya tidak berada dalam meja utama bersama delegasi Rusia dan Ukraina.
Melansir BBC, peran Abramovich dalam pembicaraan tersebut masih belum jelas. Kendati begitu, media Ukraina menyatakan bahwa Abramovich berada di sana sebagai pihak netral.
Peskov juga menyebut bahwa Abramovich bukan anggota delegasi resmi Rusia.
“Dia bukan anggota resmi delegasi (Rusia) pada pembicaraan-pembicaraan negosiasi, tetapi terlibat dalam meyakinkan sejumlah kontak antara pihak Rusia dan Ukraina,” terang Peskov.
Peran Abramovich itu memerlukan persetujuan dari kedua belah pihak, kata Peskov.
“Dalam kasus Abramovich, ia sudah disetujui,” tegasnya.
Baca Juga: Putin Dikabarkan Beri Izin Langsung Abramovich Ikut Andil dalam Negosiasi Damai Rusia vs Ukraina
Pada Minggu (27/3), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa pemerintahnya telah menerima tawaran dukungan dari para pengusaha Rusia, termasuk Abramovich. Sejak lama, Abramovich disebut-sebut memiliki kedekatan khusus dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kepada para wartawan, Zelensky menyebut bahwa para pengusaha Rusia itu ingin ‘berbuat sesuatu’ untuk membantu menurunkan tensi serangan militer Rusia ke Ukraina yang telah menewaskan ribuan orang.
Sumber : Moscow Times/Ria Novosti/BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.