LONDON, KOMPAS.TV - Tentara Inggris dilarang menggunakan WhatsApp untuk tujuan pekerjaan karena takut diretas Rusia.
Pelarangan ini dilakukan agar Rusia tak mendapatkan informasi yang sensitif melalui WhatsApp.
Pelarangan ini harus dipatuhi oleh semua personel militer dari posisi perwira atas hingga prajurit.
Peraturan tersebut akan berlaku secara efektif secepatnya, dan akan ada hukuman jika melanggar.
Baca Juga: Kiev Tolak Tawaran Rusia agar Tentara Ukraina Letakkan Senjata dan Keluar Mariupol Hidup-hidup
Dikutip dari The Sun, pelarangan itu terkonfirmasi dalam dokumen Kementarian Pertahanan Inggris.
Dalam dokumen tersebut diungkapkan adanya kekhawatiran keamanan secara signifikan atas penggunaan WhatsApp.
Peraturan ini muncul setelah adanya laporan Rusia menggunakan data dari ponsel Inggris untuk memilih target serangan udara di Ukraina.
Pekan lalu, sebuah serangan rudal Rusia menyasar kamp latihan untuk pejuang asing dan membunuh 35 orang serta melukai 34 orang lainnya.
Serangan itu dilaporkan terjadi setelah nomor Inggris membuat jaringan telepon Ukraina yang mencakup pangkalan tersebut menyala.
Baca Juga: Zelensky Ingatkan Perang Dunia III Bakal Terjadi jika Perundingan Damai Ukraina dan Rusia Gagal
Aplikasi WhatsApp sebelumnya mempertahankan sistem enkripsi ujung ke ujung yang aman dan pemerintah tak dapat mencegat pesan dan panggilan pribadi.
Namun, menurut sumber keamanan, petugas intelijen Inggris dan Amerika Serikat (AS) telah mencegat panggilan WhatsApp dan menemukan pengirim pesan untuk tujuan keamanan nasional.
Diyakini, Rusia juga memiliki kemampuan yang sama dengan intelijen AS dan Inggris.
“Ditujukan: Karena masalah keamanan yang signifikan, semua personel Angkatan Darat harus segera menghentikan penggunaan WhatsApp untuk komunikasi terkait pekerjaan,” bunyi dari dokumen tersebut.
“WhatsApp hanya boleh digunakan sebagai metode upaya terakhir yang didefinisikan sebagai: sarana komunikasi yang hanya boleh digunakan dalam keadaan di mana kegagalan untuk melakukannya akan mengakibatkan kematian, cedera serius, atau gangguan operasional,” lanjutnya.
Selain pesan, pelarangan tersebut juga terkait dengan pesan suara.
Baca Juga: PM Estonia Serukan Putin Tak Boleh Menang Perang, Kutuk Serangan Rusia ke Ukraina
Para prajurit pun disarankan menggunakan layanan pesan dan diskusi alternatif, Signal, yang digunakan oleh Badan Intelijen Inggris, MI6.
Aplikasi Signal tidak menyimpan pembicaraan, sehingga mengurangi kesempatan pesan itu bisa diakses pihak lain.
“Kami tidak meminta personel untuk menghapus WhatsApp dari ponsel kerja mereka, dan saran itu tak berkaitan dengan invasi Rusia ke Ukraina,” ujar Juru Bicara Kementerian Pertahanan Inggris.
“Aplikasi perpesanan alternatif dapat lebih sesuai untuk komunikasi terkait pekerjaan karena berbagai jenis pengaturan keamanan,” tambahnya.
Sumber : The Sun
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.