Pejabat Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya mengatakan Rusia meminta bantuan militer dari China, klaim yang kontan dibantah Beijing.
"Sebagai pemrakarsa dan pihak yang terkait langsung dengan krisis Ukraina, Amerika Serikat harus merefleksikan perannya sendiri, dengan sungguh-sungguh memikul tanggung jawab historisnya dan mengambil tindakan nyata untuk menyelesaikan krisis dan memenangkan kepercayaan dari komunitas internasional," Global Times mengutip pernyataan China.
"China tidak akan pernah menerima ancaman dan paksaan Amerika Serkat, dan jika AS mengambil tindakan yang merugikan kepentingan sah China dan kepentingan perusahaan dan individu China, China tidak akan tinggal diam dan akan membuat respons yang kuat," kata pernyataan resmi China.
Pertemuan tujuh jam di Roma hari Senin antara diplomat tinggi China Yang Jiechi dan penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan membantu membuka jalan bagi panggilan telepon pada Jumat malam (18/3/2022) antara Joe Biden dan Xi Jinping.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada wartawan hari Kamis, "Biden akan menjelaskan China bertanggung jawab atas tindakan apa pun yang mendukung agresi Rusia, dan kami (Amerika Serikat) tidak akan ragu untuk membuat tindakan itu menjadi sangat mahal biayanya (untuk China)."
Blinken mengatakan AS percaya China punya tanggung jawab untuk menggunakan pengaruhnya terhadap Presiden Putin, dan untuk mempertahankan aturan dan prinsip internasional yang diakuinya didukung.
Tetapi China menolak untuk mengutuk invasi Rusia, "Sambil berusaha menggambarkan dirinya sebagai penengah yang netral," kata Blinken, menambahkan Amerika Serikat khawatir China sedang mempertimbangkan untuk membantu Rusia dengan peralatan militer.
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pertemuan hari Jumat akan menjadi kesempatan bagi Biden untuk menilai di mana posisi Xi dalam konflik di Ukraina.
Xi juga diperkirakan mencari jaminan dari Biden bahwa Amerika Serikat tidak akan memulai Perang Dingin baru, atau mengubah "sistem China" atau membentuk aliansi melawan China, dan Amerika Serikat tidak akan mendukung agitasi untuk kemerdekaan Taiwan, seperti dilaporkan Global Times.
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.