Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Xi Jinping Bertelepon dengan Joe Biden Malam Ini Bahas Ukraina, China akan Desak Perundingan Damai

Kompas.tv - 18 Maret 2022, 21:07 WIB
xi-jinping-bertelepon-dengan-joe-biden-malam-ini-bahas-ukraina-china-akan-desak-perundingan-damai
Pertemuan virtual Biden dan Xi Jinping November tahun kemarin. Presiden AS Joe Biden akan menelepon Presiden China Xi Jinping malam ini hari Jumat (18/3/2022), di mana Biden akan memperingatkan Xi Jinping, dukungan terhadap Rusia akan merugikan China. Sementara, China juga akan memberikan satu atau dua peringatan ke AS, seperti dilaporkan Straits Times, Jumat (18/3/2022). (Sumber: AP Photo/Susan Walsh, File)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

BEIJING, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan menelepon Presiden China Xi Jinping malam ini, Jumat (18/3/2022). Dalam kontak tersebut Joe Biden akan memperingatkan Xi Jinping, dukungan China terhadap Rusia akan merugikan negeri bambu itu sendiri.

Sementara, China juga akan memberikan satu atau dua peringatan ke Amerika Serikat, seperti dilaporkan Straits Times, Jumat (18/3/2022).

Kementerian Luar Negeri China pada hari Jumat mengonfirmasi kedua pemimpin akan membahas masalah "keprihatinan bersama" dan Ukraina juga akan menjadi agenda pembicaraan.

Tetapi sebuah laporan oleh media pemerintah Global Times, mengutip pejabat China yang tidak disebutkan namanya, mengatakan Xi akan mendesak Biden untuk mempromosikan pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina, dan akan memperingatkan Amerika Serikat bahwa China akan bertindak jika kepentingan nasional dan perusahaan serta rakyatnya terimbas aksi Amerika Serikat terhadap Rusia.

Beijing berulang kali mengecam penggunaan sanksi oleh Amerika Serikat dan negara-negara lain, dengan mengatakan sanksi tidak akan menyelesaikan krisis Ukraina tetapi malah akan merugikan rakyat biasa.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi, dalam salah satu komentar paling langsung tentang kemungkinan dampak perang Rusia dan Ukraina, mengatakan China bukan pihak dalam konflik dan tidak ingin China terkena imbas dari sanksi.

Wang Yi menegaskan China memiliki hak untuk melindungi kepentingannya.

China juga mengkritik Amerika Serikat karena menyebarkan apa yang diklaim sebagai informasi palsu. Salah satunya adalah laporan bahwa Beijing membagi informasi intelijen AS kepada Presiden Rusia Vladimir Putin tentang serangan Rusia yang akan segera terjadi di Ukraina.

Selain itu China mengklaim informasi palsu, bahwa China meminta pemimpin Rusia untuk menunda rencana invasi sampai setelah Olimpiade Musim Dingin di Beijing.

Baca Juga: China Beri Peringatan Keras, Ambil Tindakan bila Sektor Swasta Kena Imbas Sanksi Sepihak atas Rusia

Pejabat tertinggi China bidang Luar negeri Yang Jiechi, bertemu Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan di Roma, Italia, 14 Maret 2022. (Sumber: Xinhua via AP)




Sumber : Straits Times




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x