Saat ditanya tentang permintaan bantuan Rusia, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan, “Amerika Serikat telah menyebarkan disinformasi yang menargetkan China baru-baru ini atas masalah Ukraina. Itu berbahaya."
"Apa yang mendesak sekarang adalah semua pihak harus menahan diri dan berusaha mendinginkan situasi daripada memicu ketegangan. Kita harus mempromosikan penyelesaian diplomatik alih-alih membakar situasi lebih lanjut," kata Zhao kepada wartawan.
Gedung Putih mengatakan pembicaraan Sullivan dan Yang Jiechi pada hari Senin berfokus pada dampak langsung perang Rusia melawan Ukraina dan keamanan regional dan global.
Pejabat Amerika Serikat mengatakan Beijing menyebarkan klaim palsu Rusia bahwa Ukraina menjalankan laboratorium senjata kimia dan biologi dengan dukungan Amerika Serikat.
Mereka mengatakan China secara efektif memberikan perlindungan jika Rusia bergerak maju dengan serangan senjata biologi atau kimia terhadap Ukraina.
Ketika Rusia mulai menuduh negara-negara lain bersiap untuk meluncurkan serangan biologis atau kimia, Sullivan mengatakan pada hari Minggu, “Ini adalah pertanda bahwa mereka mungkin akan melakukannya sendiri.”
Baca Juga: Pantauan Drone Tunjukkan Kehancuran di Mariupol Ukaina, Dibombardir Rusia selama 18 Hari
Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan, "Kami belum melihat apa pun yang menunjukkan semacam serangan kimia atau biologis yang akan segera terjadi, tetapi kami mengamati ini dengan sangat, sangat dekat."
Tuduhan mencolok Amerika Serikat tentang disinformasi Rusia dan keterlibatan China muncul setelah juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menuduh Amerika Serikat mendanai laboratorium senjata kimia dan biologi Ukraina.
Klaim Rusia digaungkan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao, yang mengeklaim ada 26 laboratorium bio dan fasilitas terkait di mana Departemen Pertahanan AS memiliki kendali mutlak. PBB mengatakan tidak menerima informasi yang mendukung tuduhan tersebut.
Ada kekhawatiran yang berkembang di dalam Gedung Putih bahwa China menyelaraskan dirinya dengan Rusia dalam perang Ukraina dengan harapan akan memajukan "visi tatanan dunia" Beijing dalam jangka panjang, seperti diungkap pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonimitas karena tidak berwenang berkomentar secara terbuka.
China telah menjadi salah satu dari sedikit negara yang tidak mengkritik Rusia atas invasinya ke Ukraina.
Pemimpin China Xi Jinping menjamu Putin untuk pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Beijing, hanya tiga minggu sebelum Rusia melancarkan pada 24 Februari.
Baca Juga: Pantauan Drone Tunjukkan Kehancuran di Mariupol Ukaina, Dibombardir Rusia selama 18 Hari
Selama kunjungan Putin, kedua pemimpin mengeluarkan pernyataan 5.000 kata yang menyatakan "persahabatan" tanpa batas.
China abstain pada pemungutan suara PBB yang mengecam Rusia dan mengkritik sanksi ekonomi terhadap Moskow.
Tetapi pertanyaan tetap ada, tentang seberapa jauh Beijing akan mengalienasi Barat dan menempatkan ekonominya sendiri dalam risiko.
Menteri Luar Negeri Spanyol José Manuel Albares hari Senin mengatakan dia meminta rekannya dari China Wang Yi untuk menggunakan pengaruh Beijing atas Moskow agar mengakhiri perang.
“Kami berada pada momen bersejarah yang membutuhkan tanggung jawab dan visi semua pemimpin dunia,” kata Albares kepada Wang selama percakapan telepon pada hari Senin, menurut sebuah pernyataan dari kementerian Spanyol.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.