Dua ibu hamil beserta bayinya berhasil diselamatkan. Salah satunya adalah Mariana Vishegirskaya yang melahirkan di rumah sakit itu.
Foto Vishegirskaya yang selamat dari serangan udara di rumah sakit Mariupol juga sempat viral di media sosial. Ia difoto ketika menuruni tangga membawa barang-barang bawaan dan mengenakan piyama polkadot.
“Itu terjadi pada 9 Matet di Rumah Sakit Nomor 3 di Mariupol. Kami berbaring di bangsal ketika kaca, bingkai, jendela, dan dinding hancur beterbangan. Kami tidak tahu apa yang terjadi,” kata Vishegirskaya mengingat serangan udara Rusia.
“Kami berada di bangsal kami dan sebagian punya waktu untuk melindungi diri. Sebagian tidak,” lanjutnya.
Setelah serangan, Rusia menggunakan foto Vishegirskaya untuk membuat klaim palsu bahwa rumah sakit itu merupakan tempat persembunyian neo-Nazi.
Kedutaan Rusia di Inggris Raya merujuk identitas Vishegirskaya sebagai influencer untuk menuduhnya sebatas berakting. Kedutaan juga menuduh fotografer Associated Press yang berada di tempat kejadian, Evgeniy Maloletka, sebagai “propagandis”.
Jurnalis Associated Press, yang berada di Mariupol sebelum dikepung Rusia, menyebut tidak ada tanda apa pun bahwa fasilitas rumah sakit dipakai neo-Nazi. Hanya ada pasien dan tenaga medis dan petugas pada waktu kejadian.
Serangan Rusia ke rumah sakit bersalin Mariupol menewaskan tiga orang di tempat kejadian. Otoritas Ukraina menyebut insiden ini sebagai “kejahatan perang”.
Setelah dievakuasi ke rumah sakit baru, Vishegirskaya melahirkan bayi yang diberi nama Veronika. Satu ibu hamil yang lain melahirkan anak bernama Alana.
Sementara itu, jasad ibu hamil yang meninggal dilaporkan telah diambil pihak keluarga. Tenaga medis bersyukur setidaknya keluarga telah membawa sang ibu dan bayinya, sehingga mereka tidak berakhir sebagai mayat anonim di kuburan massal Mariupol.
Baca Juga: Kisah Veronika, Bayi yang Lahir usai Ibunya Dibom Rusia di Mariupol
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.