NEW DELHI, KOMPAS.TV - Militer India secara tidak sengaja menembakkan rudal ke negara tetangga Pakistan, seperti dilaporkan Straits Times, Jumat (11/3/2022).
Militer Pakistan mengatakan sebuah benda terbang berkecepatan tinggi jatuh di dekat kota timur Mian Channu dan jalur penerbangannya membahayakan penerbangan penumpang sipil, seperti dilansir BBC, Jumat (11/3/2022).
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan India mengatakan, "Pada 9 Maret 2022, dalam pemeliharaan rutin, kerusakan teknis menyebabkan penembakan rudal yang tidak disengaja. Pemerintah India mengambil pandangan serius dan memerintahkan penyelidikan hukum tingkat tinggi."
Islamabad memperingatkan Delhi untuk mewaspadai konsekuensi yang tidak menyenangkan dari kelalaian semacam itu dan untuk menghindari hal itu kembali terjadi. Objek itu diluncurkan dari Sirsa di negara bagian Haryana, kata Islamabad.
Angkatan udara Pakistan mengatakan rudal itu melaju dengan kecepatan 3 Mach - tiga kali kecepatan suara - pada ketinggian 12.000 m (40.000 kaki) dan terbang 124 km di wilayah udara Pakistan sebelum jatuh.
"Jalur penerbangan objek ini membahayakan banyak penerbangan penumpang nasional dan internasional baik di wilayah udara India dan Pakistan, serta kehidupan manusia dan harta benda di darat," kata juru bicara militer Pakistan Mayor Jenderal Babar Iftikharon, Kamis.
Baca Juga: Nikahi 27 Perempuan Kaya Selama 40 Tahun, Pria di India Ditangkap karena Penipuan
Perbatasan bersama mereka memiliki kehadiran militer yang kuat di kedua sisi, dan ada banyak gejolak di antara mereka, dengan ketegangan kadang-kadang menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya saling tembak senjata nuklir.
“Dalam perawatan rutin, kerusakan teknis menyebabkan penembakan rudal yang tidak disengaja,” pada hari Rabu, kata Kementerian Pertahanan India.
India tidak merinci jenis rudal, tetapi mengatakan rudal itu mendarat di wilayah Pakistan.
Insiden itu sangat disesalkan, kata Kementerian Pertahanan India. Mereka sungguh merasa lega karena tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan itu.
Pernyataan itu muncul beberapa jam setelah kementerian luar negeri Islamabad mengutuk apa yang disebutnya sebagai pelanggaran tak beralasan atas wilayah udaranya oleh 'benda terbang supersonik' berasal India.
Kementerian Luar Negeri Pakistan sudah memanggil kuasa usaha India di Islamabad dan menyampaikan "protes keras".
Baca Juga: Diminta Kecam Invasi Rusia ke Ukraina oleh Uni Eropa, PM Pakistan: Memang Kami Budak Kalian?
"Peluncuran yang tidak hati-hati sudah merusak properti di darat dan membahayakan nyawa warga sipil dan pesawat di wilayah udara Pakistan," kata Kementerian Luar Negeri Pakistan, seraya menuduh India tidak punya perasaan bagi perdamaian dan stabilitas regional, seperti dilansir Straits Times, Jumat (11/3/2022).
New Delhi memiliki lebih dari 500.000 tentara yang digelar di Kashmir yang dikelola India, di mana kelompok pemberontak berjuang selama beberapa dekade untuk kemerdekaan kawasan itu atau penggabungannya dengan Pakistan.
New Delhi menuduh Islamabad mendukung pemberontak, yang dibantah oleh Pakistan.
Pesawat India membom apa yang disebut New Delhi sebagai kamp pelatihan teroris jauh di dalam Pakistan pada tahun 2019 setelah sebuah bom bunuh diri yang diklaim oleh kelompok militan yang berbasis di Pakistan menewaskan 40 tentara India.
Dalam pertempuran udara di atas Kashmir pada hari berikutnya, setidaknya satu jet India ditembak jatuh dan pilotnya ditangkap oleh Pakistan, tetapi Perdana Menteri Pakistan Imran Khan membebaskannya dalam "tanda mata perdamaian".
Sumber : Straits Times/BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.