Sejauh ini, sekitar 100 warga AS telah melakukan jalan pintas untuk menjadi sukarelawan. Mereka termasuk veteran perang di Irak dan Afghanistan dengan pengalaman tempur, termasuk beberapa pilot helikopter.
Mereka berangkat sendiri ke Polandia, di mana mereka akan menyeberang pada titik tertentu, dengan peralatan pelindung mereka sendiri tetapi tanpa senjata. Mereka akan mendapatkan sejata setibanya di Ukraina. Mereka akan diminta untuk menandatangani kontrak untuk melayani, tanpa bayaran, di Legiun Internasional untuk Pertahanan Teritorial Ukraina.
Baca Juga: Helikopter Rusia Gempur Fasilitas Militer Ukraina
Pemerintah Ukraina mengatakan sekitar 20.000 orang asing dari berbagai negara telah bergabung untuk menjadi sukarelawan perang.
Sementara itu, Borys Wrzesnewskyj, seorang mantan anggota parlemen Liberal di Kanada yang membantu memfasilitasi perekrutan, mengatakan sekitar 1.000 orang Kanada telah mendaftar untuk memperjuangkan Ukraina. Sebagian besar orang yang mendaftar tidak memiliki hubungan dengan negara tersebut.
“Para sukarelawan, sebagian besar adalah mantan militer, ini adalah orang-orang yang membuat keputusan sulit bahwa mereka akan masuk militer untuk membela nilai-nilai yang kami anut,” kata Wrzesnewskyj. “Dan ketika mereka melihat apa yang terjadi di Ukraina, mereka tidak bisa hanya berdiam diri,” ujarnya.
Belum diketahui berapa banyak warga AS yang ingin berperang dan telah benar-benar mencapai Ukraina. Namun Departemen Luar Negeri AS mendesak warganya untuk tidak melakukan hal ini.
“Kami sudah sangat jelas untuk beberapa waktu, tentu saja, dalam menyerukan orang Amerika yang mungkin telah tinggal di Ukraina untuk pergi, dan menjelaskan kepada orang Amerika yang mungkin berpikir untuk pergi ke sana untuk tidak pergi,” Menteri Luar Negeri Antony Blinken kepada wartawan belum lama ini.
Baca Juga: McDonald’s Tutup 850 Gerainya di Rusia Buntut Penyerangan ke Ukraina
Dalam keadaan tertentu, warga AS dapat menghadapi hukuman pidana, atau bahkan berisiko kehilangan kewarganegaraan mereka, jika ikut mengambil bagian dalam konflik di luar negeri, menurut seorang pejabat senior penegak hukum federal.
Tetapi seperti dikutip dari The Associated Press, masalah hukum hanyalah salah satu dari banyak kekhawatiran bagi otoritas AS. Kekhawatiran sesungguhnya adalah jika ada warga AS yang terbunuh atau ditangkap, atau direkrut untuk bekerja di dinas intelijen asing.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.