Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Kedutaan Ukraina Merekrut Warga Amerika yang Ingin Berperang

Kompas.tv - 11 Maret 2022, 06:10 WIB
kedutaan-ukraina-merekrut-warga-amerika-yang-ingin-berperang
Mayor Jenderal Borys Kremenetskyi, Atase Pertahanan Kedutaan Besar Ukraina, mendengarkan Duta Besar Ukraina untuk Amerika Serikat Oksana Markarova saat berbicara dalam konferensi pers di Kedutaan Besar Ukraina di Washington, pada 24 Februari 2022. Invasi Rusia ke Ukraina telah memberi peran yang tak terduga bagi Kedutaan Besar Ukraina di Washington, yaitu menjadi pusat rekrutmen bagi warga Amerika yang ingin bergabung dalam perjuangan di Ukraina. (Sumber: Foto AP/Patrick Semansky)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Iman Firdaus

WASHINGTON, KOMPAS.TV — Invasi Rusia ke Ukraina telah memberikan peran yang tak terduga bagi Kedutaan Besar Ukraina di Washington, Amerika Serikat (AS). Kedutaan Besar Ukraina untuk AS kini menjadi pusat rekrutmen bagi warga AS yang ingin bergabung dalam perjuangan.

Para diplomat yang bekerja di kedutaan yang berada di sebuah townhouse di Georgetown, mengajukan tawaran bagi para sukarelawan yang ingin berjuang untuk Ukraina. 

“Mereka benar-benar merasa bahwa perang ini tidak adil dan tidak beralasan,” kata atase militer Ukraina, Mayor Jenderal Borys Kremenetskyi. “Mereka merasa harus pergi dan membantu,” ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.

“Ini bukan tentara bayaran yang datang untuk mendapatkan uang,” kata Kremenetskyi.

“Ini adalah orang-orang dengan niat baik yang datang untuk membantu Ukraina memperjuangkan kebebasan.”

Baca Juga: Militer Rusia Distribusikan Bantuan Kemanusiaan untuk Penduduk Ukraina

Pemerintah AS melarang orang Amerika pergi berperang di Ukraina, yang menimbulkan masalah hukum dan keamanan nasional.

Menurut Kremenetskyi, sejak invasi 24 Februari, kedutaan besar Ukraina di Washington telah menerima pertanyaan dari setidaknya 6.000 orang yang bertanya tentang kemungkinan untuk menjadi sukarelawan. 

Setengah dari calon sukarelawan langsung ditolak dan bahkan tidak berhasil mengikuti wawancara melalui Zoom, karena tidak memiliki pengalaman militer yang diperlukan. Selain itu mereka ditolak karena memiliki latar belakang kriminal atau tidak cocok karena alasan lain seperti usia. Seperti seorang anak laki-laki berusia 16 tahun dan seorang pria berusia 73 tahun yang ingin mendaftar sebagai sukarelawan.

Kremenetskyi mengatakan dia menghargai dukungan dari pemerintah AS dan publik. “Rusia hanya bisa dihentikan dengan tinju dan senjata yang keras,” katanya.




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x