Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Cara Berjalan Putin Timbulkan Pertanyaan, Ahli sebut Insting Membunuh KGB, Bukan Parkinson

Kompas.tv - 10 Maret 2022, 15:11 WIB
cara-berjalan-putin-timbulkan-pertanyaan-ahli-sebut-insting-membunuh-kgb-bukan-parkinson
Gaya berjalan Presiden Rusia, Vladimir Putin yang cenderung aneh disebut karena insting membunuh KGB yang dilatihnya saat masih aktif. (Sumber: Russian Presidential Press Service via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

Mereka pun menyimpulkan bahwa gaya berjalan Presiden Rusia itu karena latihannya di KGB, setelah menemukan panduan latihan KGB.

KGB sendiri merupakan badan keamanan utama Uni Sovyet, dan tempat dimana Putin dilaporkan mengabdi selama 16 tahun.

Pada panduan latihan KGB menunjukkan bagaimana anggota mereka dilatih dan diinstruksikan untuk menjaga tangan kanan dekat dengan dada mereka.

Para peneliti percaya insruksi itu diterapkan agar anggota KGB bisa menarik senjata lebih cepat daripada musuh mereka.

Hal itu pun hampir sama seperti bagaimana para jago tembak berada di era koboi di Amerika Serikat (AS).

“Berdasarkan panduan itu, anggota KGB diinstruksikan menempatkan senjata mereka di tangan kanan dekat dengan dada mereka dan bergerak maju dengan satu sisi, biasanya di kiri, memungkinkan subyek untuk menarik pistol secepat mungkin,” tulis Bloem di publikasi Jurnal Medis Britania (BMJ).

Baca Juga: Jaringan Laboratorium Biologi Ukraina di Bawah Kendali Pentagon Diungkap Rusia, Lalu Saling Tuding

“Mereka mengusulkan bahwa pola ini, yang kami sebut cara berjalan penembak jitu, dapat dihasilkan dari adaptasi perilaku, mungkin dipicu oleh KGB atau bentuk pelatihan senjata lainnya di mana peserta diajarkan menjaga tangan kanan mereka dengan dada saat berjalan memungkinkan untuk menarik pistol dengan cepat,” tambahnya.

Kondisi kesehatan dan kejiwaan Putin sempat menjadi sorotan ketika ia memutuskan melakukan serangan ke Ukraina, Kamis (24/2/2022).

Beredar kabar bahwa Putin tengah sakit keras, dan penyerangan ke Ukraina disebut sebagai legitimasinya.

Namun, kebenaran mengenai hal itu masih diragukan.




Sumber : Daily Star




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x