Uni Eropa perlu "berlari ke energi terbarukan dengan kecepatan kilat," kata Frans Timmermans, wakil presiden eksekutif komisi yang bertanggung jawab atas upaya Uni Eropa untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan perubahan iklim.
Mitra kuncinya adalah Jerman, yang merupakan salah satu dari banyak negara Uni Eropa yang akan terkena dampak dari pembatasan pasokan energi Rusia.
“Kami tahu, dan kami harus mengakuinya, kami membuat diri kami makin ketergantungan pada impor energi fosil dari Rusia dalam 20 tahun terakhir,” kata Menteri Perekonomian Jerman Robert Habeck.
“Semua upaya pemerintah dan negara Jerman adalah menuju pengurangan ketergantungan ini secepat mungkin dan kemudian menggunakan ruang kebijakan energi untuk manuver yang kami hasilkan, termasuk dalam hal kebijakan keamanan.”
Harga energi melonjak selama berbulan-bulan akibat berkurangnya pasokan, menaikkan biaya segala sesuatu mulai dari tagihan listrik hingga makanan karena dunia usaha meneruskan biaya mereka kepada pelanggan.
Selain meningkatkan energi terbarukan, Komisi Eropa mengatakan, Eropa dapat mendiversifikasi pasokan energinya dengan membeli lebih banyak gas alam cair yang dibawa dengan kapal daripada melalui pipa dari Rusia dan dengan mendapatkan lebih banyak impor gas melalui pipa dari pemasok non-Rusia seperti Norwegia dan Azerbaijan.
Baca Juga: Gedung Putih Segera Umumkan Pelarangan Impor Energi Rusia ke Amerika Serikat
Volume biometana yang lebih besar dari sumber organik seperti limbah pertanian dan produksi hidrogen untuk sel bahan bakar juga dapat berkontribusi.
Komisi Eropa juga mengatakan akan menyusun undang-undang yang mengharuskan cadangan gas diisi setidaknya 90 persen pada awal musim dingin. Kegagalan untuk melakukan itu tahun ini menyebabkan harga gas yang sangat tinggi.
Komisi Eropa mengatakan pihaknya juga sedang mencari langkah-langkah lain untuk membantu konsumen, seperti pembatasan sementara harga listrik.
Pelaksanaan sebagian besar rencana Uni Eropa itu bergantung pada pemerintah nasional yang semuanya memiliki rencana pemenuhan energi campuran, dan tingkat kerentanan yang berbeda terhadap embargo atau penghentian suplai gas.
Jerman, Italia, dan beberapa anggota Uni Eropa di Eropa Timur adalah yang paling bergantung.
Sistem perpipaan Eropa tidak dirancang agar pengiriman gas cair dapat dengan mudah menjangkau seluruh pelosok benua.
Saat pengiriman gas cair meningkat, analis energi mengatakan, penghentian total gas dari Rusia hanya dapat diatasi dengan pengurangan paksa penggunaan gas, pertama oleh pengguna industri.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.