“Kepala negara kita saat itu mendukung Amerika Serikat,” ucap Khan.
Dia lalu bertanya apa yang didapat Pakistan karena mendukung perang yang digulirkan Barat tersebut selain kehilangan 80.000 nyawa warganya, 3,5 juta orang terusir dari tempat tinggalnya, dan kerugian hingga USD100 miliar.
“Saya tanya para duta besar Uni Eropa, apakah kalian berterima kasih kepada kami? Apakah kalian bilang kami telah membantu kalian dalam perang kalian? Apakah kalian menghargai kami?” ujarnya.
Dia lalu bertanya lagi tentang serangan-serangan drone yang terjadi di Pakistan dalam kurun 2008 hingga 2018.
Baca Juga: Istri Zelensky Minta Kebrutalan Rusia di Ukraina Diungkap: Berapa Anak Lagi yang Harus Mati?
Khan pun menyerang mantan Presiden Asif Ali Zardari dan mantan Perdana Menteri Nawaz Sharif yang disebutnya tidak menghentikan serangan-serangan drone di Pakistan.
Dia menuding keduanya menyimpan kekayaan mereka di negara-negara Barat.
Menurut laporan Costs of War oleh Watson Institute International & Public Affairs, Brown University, Amerika Serikat (AS) mulai meluncurkan serangan drone di wilayah utara Pakistan pada 2004 untuk membunuh orang-orang yang diduga anggota Al Qaidah dan Taliban.
Serangan-serangan drone AS di Pakistan, kata laporan tersebut, dilakukan secara rahasia dan legalitasnya dipertanyakan.
Costs of War memperkirakan sebanyak 56.661 warga Pakistan tewas dalam serangan-serangan drone AS sejak 2001 hingga 2019. Dari jumlah tersebut, sekitar 23.300 adalah warga sipil.
Baca Juga: Saat Warganet Sebut FIFA Munafik karena Hanya Beri Sanksi ke Rusia
Sumber : Geo News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.