Kompas TV internasional kompas dunia

Putra Mahkota Arab Saudi: Khashoggi Tak Akan Masuk Daftar 1.000 Orang yang Ingin Dibunuh

Kompas.tv - 5 Maret 2022, 13:47 WIB
putra-mahkota-arab-saudi-khashoggi-tak-akan-masuk-daftar-1-000-orang-yang-ingin-dibunuh
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman. (Sumber: AP Photo/Amr Nabil)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

RIYADH, KOMPAS.TV - Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman membuat pernyataan mengejutkan mengenai pembunuhan Jamal Khashoggi.

Ia menegaskan, Khashoggi tak akan masuk daftar 1.000 orang yang ingin dibunuh, jika daftar seperti itu memang ada.

Mohammed Bin Salman bahkan menegaskan bahwa dirinya adalah korban yang sebenarnya dari pembunuhan Khashoggi.

Ia sendiri menertawakan tuduhan bahwa dirinya terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.

Baca Juga: Masjid Dibom Jelang Salat Jumat di Pakistan, Sedikitnya 45 Jemaah Tewas

Bahkan Mohammed Bin Salman menegaskan bahwa dirinya tak terlalu tahu mengenai jurnalis yang terkenal kritis terhadap Kerajaan Arab Saudi itu.

“Saya tak pernah membaca artikel Khashoggi seumur hidup saya,” ujarnya saat diwawancara The Atlantic seperti dikutip dari Yahoo News.

Bahkan, Mohammed Bin Salman menegaskan, Khashoggi belum pantas masuk daftar 1.000 orang yang akan dibunuh jika daftar tersebut memang ada.

“Jika memang kami memiliki hal seperti itu, Khashoggi tak akan masuk dalam 1.000 orang di daftar tersebut,” katanya.

“Jika Anda memang memiliki operasi seperti itu untuk orang lain, haruslah seorang profesional dan berada di urutan 1.000 teratas,” tambah Mohammed Bin Salman.

Ia pun merasa dirinya menjadi korban karena dikaitkan dengan insiden tersebut.

Mohammed Bin Salman menegaskan bahwa hak asasi manusianya telah dilanggar karena hal tersebut.

“Saya merasa hukum hak asasi manusia tak diterapkan ke saya,” tuturnya.

“Padahal pada artikel XI dari Deklarasi Hak Asasi Manusia Universal menegaskan, siapa pun dinyatakan tak bersalah, hingga terbukti bersalah,” lanjutnya.

Mohammed Bin Salman sebelumnya dituduh sebagai otak dari pembunuhan Jamal Khashoggi di Konsulat Arab Saudi di Turki pada 2018.

Baca Juga: Waduh, Lukisan Termahal Dunia Milik Pangeran Mohammad Bin Salman Diduga Bukan Karya Da Vinci

Kolumnis The Washington Post itu menghilang saat memasuki Konsulat Arab Saudi untuk mengurus rencana pernikahannya dengan Hatice Cengis, tunangannya.

Jasad Khashoggi dikabarkan dipotong-potong, dan masih belum ditemukan.

Terkait pembunuhan Khashoggi, delapan orang telah ditangkap.

Mohammed Bin Salman dituduh terlibat dalam kasus ini, namun hal itu langsung dibantah oleh Riyadh.

 




Sumber : Yahoo News




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x