Kompas TV internasional kompas dunia

Ukraina Ajukan Diri Jadi Anggota Uni Eropa, Ini Sejarah UE dan Keuntungan jika Bergabung

Kompas.tv - 1 Maret 2022, 10:25 WIB
ukraina-ajukan-diri-jadi-anggota-uni-eropa-ini-sejarah-ue-dan-keuntungan-jika-bergabung
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menandatangani dokumen pengajuan sebagai anggota Uni Eropa dengan diapit Perdana Menteri Denys Shymhal dan kepala parlemen Ukraina, Ruslan Stefanchuk, Senin (28/2/2022). (Sumber: Laman Facebook Presiden Ukraina)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Desy Afrianti

KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah resmi mengajukan keanggotaan Uni Eropa, dokumen permohonan tersebut dirilis di laman Facebooknya, Senin (28/2/2022) malam waktu setempat.

Laman Facebook Zelensky mengunggah foto sang presiden diapit Perdana Menteri Denys Shymhal dan Kepala Parlemen Ukraina Ruslan Stefanchuk.

“Sejarah sedang dibuat sekarang,” tulis unggahan tersebut.

Kendati optimistis dan dalam situasi digempur Rusia, Ukraina disebut tidak akan langsung menjadi anggota Uni Eropa.

Proses pengajuan keanggotaan bisa memakan waktu bertahun-tahun dan mesti memenuhi syarat-syarat tertentu.

Sejarah Uni Eropa

Uni Eropa merupakan perserikatan 27 negara di Eropa, dan merupakan salah satu organisasi internasional terbesar di dunia.

Pembentukan Uni Eropa berawal dari peperangan yang dilakukan oleh negara-negara Eropa di masa lampau, yang terbesar adalah Perang Dunia I dan II.

Melansir situs resmi Uni Eropa (europa.eu) dari Kompas.com, setelah Perang Dunia II, sejumlah negara di Eropa berdamai dan memutuskan untuk bekerja sama.

Awalnya, sejumlah upaya yang dilakukan untuk membentuk organisasi beranggotakan negara-negara Eropa gagal. Kegagalan itu menyebabkan sejumlah negara kecewa.

Selanjutnya, pada tahun 1952, enam negara yang kecewa membentuk European Coal and Steel Community, Komunitas Batu Bara dan Besi Eropa.

Keenam negara tersebut adalah Belgia, Jerman, Perancis, Italia, Luksemburg, dan Belanda, yang kemudian dikenal dengan Inner Six.

Organisasi tersebut yang kemudian menjadi cikal bakal Uni Eropa.

Berselang 40 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1992, Uni Eropa baru resmi terbentuk lewat Perjanjian Maastricht. Setelah itu, sejumlah negara Eropa lain bergabung.

Tujuan Uni Eropa adalah bekerja sama untuk memastikan perdamaian di Eropa, masyarakat hidup dengan layak, keadilan bagi semua, bahasa dan budaya setiap masyarakat dihormati, perekonomian yang kuat dan setiap negara menggunakan mata uang yang sama dalam berbisnis yakni Euro.

Selain mata uang yang sama, Uni Eropa juga menciptakan Schengen Area, atau wilayah tak berbatas.

Misalnya, seorang pelajar di Italia bisa pindah dan melanjutkan sekolah di Perancis. Pemeriksaan ketat dan visa tak dibutuhkan.

Saat ini, Uni Eropa bermarkas di Brussels, Luksemburg, dan Strasbourg. Ada 24 bahasa resmi yang digunakan di Uni Eropa.

27 Anggota Uni Eropa

Belgia

Bulgaria

Kroasia

Cyprus

Ceko

Denmark

Estonia

Finlandia

Perancis

Jerman

Yunani

Hongaria

Irlandia

Italia

Latvia

Lithuania

Luksemburg

Malta

Belanda

Polandia

Portugal

Rumania

Slovakia

Slovenia

Spanyol

Swedia

Sebelumnya, Inggris juga merupakan anggota Uni Eropa, hingga akhirnya pada Juni 2015, Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa. Keluarnya Inggris diresmikan pada 31 Januari 2020.

Meski Inggris keluar, ada sejumlah negara yang berproses menjadi anggota Uni Eropa. yakni Albania, Montenegro, Serbia, Macedonia, dan Turki.

Keuntungan untuk Ukraina

Ada keuntungan yang mungkin didapat oleh Ukraina jika negara itu bergabung dengan Uni Eropa.

Melansir The Sun, Selasa (1/3/2022), jika Ukraina bergabung dengan Uni Eropa, berarti mereka akan mendapat dukungan dari 27 negara lain yang saat ini menjadi bagian dari UE.

Menurut The New York Times, Zelensky mengajukan banding ke Uni Eropa, meminta para pemimpin untuk memberi Ukraina persetujuan cepat atas aplikasinya.

"Kami memohon Uni Eropa untuk aksesi segera Ukraina di bawah prosedur khusus baru," kata Zelensky dalam siaran video dari ibu kota, Kiev.

“Tujuan kami adalah untuk berdiri bersama semua orang Eropa dan, yang paling penting, untuk berdiri di level mereka.”

Namun, sebelumnya Putin menyebut, akan meminta pertanggungjawaban Barat jika menerima Ukraina menjadi anggota Uni Eropa, dan akan memenuhi ancamannya untuk menyerang negara-negara yang melakukan intervensi.

"Ukraina adalah bagian tak terpisahkan dari sejarah, budaya, dan ruang spiritual kami sendiri, tetapi juga kerabat, orang-orang yang terikat oleh darah, oleh ikatan keluarga," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi pada 27 Februari,

Dalam pidato itu, Putin juga mengumumkan bahwa senjata nuklirnya sedang dalam "kesiapan tempur khusus."

Namun, dukungan untuk Ukraina terus mengalir. Setelah Zelensky menandatangani aplikasi pengajuan menjadi anggota Uni Eropa, Perdana Menteri Slovenia Janez Jansa menyatakan dukungannnya melalui tweet.

"Anda mendapat dukungan penuh dari kami."

Demikian juga, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki meminta Dewan Eropa untuk membuat "keputusan yang cepat dan berani" untuk menerima Ukraina ke dalam UE.




Sumber : Berbagai sumber




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x