JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin hari Minggu, (27/2/2022) memerintahkan menteri pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Valery Gerasimov membuat kekuatan pencegahan strategis (Strategic Deterrence Force) Rusia menjalani tugas tempur khusus dan bersiaga penuh, seperti dilansir RIA Novosti, Minggu, (27/2/2022).
Saat memerintahkan hal tersebut, Putin membeberkan alasannya. "Negara-negara Barat tidak hanya mengambil tindakan tidak bersahabat terhadap negara kita di bidang ekonomi, maksud saya berupa sanksi yang tidak sah dan sangat disadari semua orang, tetapi pejabat tertinggi negara-negara NATO juga membuat pernyataan agresif terhadap negara kita."
Tugas dan fungsi kekuatan penangkal strategis Rusia dapat digambarkan sebagai berikut, seperti tertulis dalam makalah Michael Kofman dari Pusat Inisiatif Strategis Rusia, bagian dari pasukan Amerika Serikat komando Eropa pada April 2020 lalu.
Strategi Keamanan Nasional Rusia 2015 mendefinisikan pencegahan strategis sebagai serangkaian tindakan politik, militer, teknis militer, diplomatik, ekonomi, dan informasi yang saling terkait, bertujuan untuk mencegah penggunaan kekuatan terhadap Rusia, mempertahankan kedaulatan, dan menjaga integritas teritorial.
Kamus istilah militer resmi Kementerian Pertahanan Rusia mendefinisikan pencegahan strategis sebagai “sistem tindakan kekerasan (secara militer) dan non-kekerasan (secara non-militer), untuk menahan pihak lain dari penggunaan kekuatan terhadap Federasi Rusia, terutama pada skala strategis."
Langkah-langkah pencegahan strategis digunakan terus menerus, di masa damai tidak hanya untuk mencegah tetapi untuk menahan, dan di masa perang untuk tujuan manajemen eskalasi.
Tindakan nonmiliter meliputi politik, diplomatik, hukum, ekonomi, ideologis, dan teknis-ilmiah; daftar tindakan militer lebih luas, menunjukkan bahwa ini adalah konsep yang terutama ujungnya adalah penggunaan kekuatan militer.
Baca Juga: Mengejutkan, Putin Perintahkan Pasukan Penangkal Strategisnya, Termasuk Senjata Nuklir Siaga Penuh
Tindakan militer terdiri dari unjuk kehadiran dan kekuatan militer, meningkatkan kesiapan ke tingkat masa perang, mengerahkan pasukan, menunjukkan kesiapan kekuatan dan sarana untuk melakukan serangan (termasuk dengan senjata nuklir), dan melakukan atau mengancam untuk melakukan serangan tunggal (yang lagi-lagi termasuk senjata nuklir).
Langkah-langkah tersebut digunakan di masa damai untuk mencegah agresi langsung atau mencegah penggunaan tekanan militer diterapkan terhadap kepentingan Rusia.
Di masa perang mereka dirancang untuk mengelola eskalasi dan untuk mengurangi atau mengakhiri perang pada tahap awal dengan syarat yang menguntungkan Rusia.
Pemimpin Rusia bermaksud menggunakan opsi-opsi dalam kerangka pencegahan strategis untuk berkomunikasi dengan calon lawan, bahwa Rusia mampu menimbulkan kerusakan yang lebih besar secara progresif pada target penting, sehingga mengakibatkan dampak dan konsekuensi yang tidak bisa diterima oleh lawan.
Tujuannya adalah untuk memberi sinyal kepada pimpinan lawan dan penduduk sipil tentang perlunya menghentikan agresi, mengurangi permusuhan, dan/atau mengakhiri konflik terhadap Rusia.
Ini juga mencakup tindakan yang dirancang untuk membatasi ruang lingkup konflik, menghalangi pihak ketiga untuk ikut campur, seperti meningkatkan perang lokal menjadi perang regional atau perang skala besar.
Baca Juga: Putin Siagakan Penuh Pasukan Penangkal Strategis Termasuk Senjata Nuklir, Ini Reaksi Amerika Serikat
Kekuatan pencegahan strategis
Tugas kekuatan pencegahan strategis adalah untuk mencegah agresi terhadap Rusia dan sekutunya, juga untuk mengalahkan agresor dalam perang, menggunakan berbagai jenis senjata termasuk senjata nuklir, demikian laporan kantor berita Tass, hari Minggu, (27/2/2022)
Kekuatan pencegahan terdiri dari gabungan Kekuatan Ofensif Strategis (SOF) dan Kekuatan Defensif Strategis (SDF).
Potensi nuklir strategis merupakan tulang punggung SOF, dipersenjatai dengan rudal dan pesawat antarbenua, termasuk senjata jarak jauh dengan akurasi tinggi.
Potensi nuklir strategis termasuk di dalamnya kekuatan rudal strategis dan kekuatan konvensional strategis, namun bisa berfungsi ganda sebagai kekuatan nuklir strategis berupa pembom strategis, pembom jarak jauh dan juga kapal selam, kapal permukaan dan pesawat angkatan laut pembawa rudal angkatan laut yang membawa senjata jarak jauh dengan akurasi tinggi.
Komponen utama SDF adalah pasukan siap tempur dan sarana pertahanan kedirgantaraan, seperti sistem peringatan serangan rudal, sistem untuk memantau luar angkasa dan pertahanan rudal, pertahanan luar angkasa dan pertahanan udara.
Sumber : Kompas TV/CNA-Center for Naval Analysis/Tass
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.