Upaya UNICEF mengumpulkan dana senilai 2 miliar dollar AS hanya terkumpul 17 persen.
Baca Juga: Amnesty International: Keputusan AS Ambil Separuh Aset Afghanistan adalah Zalim
Di Rumah Sakit Anak Indira Gandhi Kabul, bangsal dipenuhi ibu-ibu dari seluruh negeri yang mencari perawatan untuk bayi mereka yang kekurangan gizi.
Zermina Mohammed mengatakan dia tidak memiliki 1.000 afghani ($10 dollar AS) yang dibutuhkan untuk membayar pengobatan.
Dia meminta uang kepada kerabatnya di daerah Puli-Charki Kabul. Tapi dia masih membutuhkan lebih banyak, katanya sambil menggendong bayinya yang sakit.
Ketika kemiskinan semakin dalam, miliaran dolar aset asing Afghanistan tetap tidak dapat diakses oleh pemerintah Taliban yang masih belum diakui berbagai negara.
Afghanistan yang dulunya bergantung pada bantuan asing kini tidak mampu membayar pekerja sektor publik, termasuk di sektor kesehatan dan pendidikan.
Donor dan LSM harus turun tangan untuk membayar tagihan upah dan gaji pekerja Afghanistan. Di rumah sakit Indira Gandhi, kerumunan staf rumah sakit terlihat berkumpul untuk mengambil upah yang dibagikan oleh Komite Internasional Palang Merah, menurut direktur rumah sakit Mohammed Iqbal Sadiq.
Baca Juga: Unicef: 10 Juta Anak Afghanistan Sangat Membutuhkan Bantuan Kemanusiaan
Di bidang pendidikan, dana dari Uni Eropa digunakan untuk membayar gaji guru, kata Russell. Tetapi sistem ini sama sekali bukan solusi jangka panjang, kata Russell.
"Pada akhirnya, komunitas internasional harus mencoba dan bekerja sama dengan otoritas de-facto di sini untuk melakukan ini bersama. Ini bukan sesuatu yang dapat selesaikan sendiri oleh organisasi kemanusiaan," kata Russel.
Mencegah lembaga pemberi bantuan mengalami kelelahan membutuhkan hasil, dan akses ke pendidikan untuk anak perempuan dan perempuan merupakan indikator kunci.
“Para pemberi bantuan sangat peduli dengan rakyat Afghanistan,” kata Russell.
“Saya pikir kuncinya adalah menunjukkan kepada mereka bahwa apa yang kami lakukan berhasil, dan itu benar-benar menentukan dalam hal kesediaan mereka untuk terus bermitra dengan kami.”
“Ketika mereka melihat program yang menyekolahkan anak-anak, jika mereka melihatnya (terwujud) pada 22 Maret nanti, saya pikir itu akan membuat perbedaan besar.”
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.