AMSTERDAM, KOMPAS.TV - Pelaku penyanderaan tewas ditabrak mobil polisi setelah mengejar korban yang berhasil kabur.
Pelaku penyanderaan adalah pria berusia 27 tahun dan bersenjata dan melakukan penyanderaan di sebuah took Apple di Amsterdam, Belanda.
Pelaku masuk ke dalam toko pada Selasa (22/2/2022) waktu setempat.
Saat itu ia menyandera satu orang dan meminta tebusan 200 juta euro atau setara Rp3,2 triliun dalam bentuk mata uang kripto.
Baca Juga: Pelaku Penyanderaan Sinagoge Texas Ternyata Berkebangsaan Inggris, Diyakini Punya Masalah Kejiwaan
Dikutip dari BBC, pelaku kemudian ditabrak mobil polisi saat ia keluar gedung untuk mengejar sanderanya yang berhasil kabur.
Pelaku kemudian dilaporkan tewas di rumah sakit karena luka-lukanya.
Polisi hingga saat ini belum mempublikasikan nama pelaku, tetapi mengungkapkan ia merupakan warga Amsterdam dan memiliki catatan kriminal.
Polisi juga belum mengungkapkan motif sang pelaku melakukan penyanderaan,.
Mereka mengatakan berdasarkan investigasi diketahui bahwa pelaku memiliki peledak di tubuhnya.
Tetapi mereka menegaskan peledak itu belum siap untuk dinyalakan.
Petugas pertama kali diberitahukan adanya penyanderaan di Apple Store, area Leidseplein, Amsterdam adalah pada pukul 17.40 waktu setempat.
Ketika itu terlihat pelaku yang menggunakan pakaian kamuflase terlihat memasuki gedung.
Puluhan orang kemudian melarikan diri dari took, sedangkan empat orang bersembunyi di balik lemari.
Gambar yang didapat media Belanda memperlihatkan seorang pria menggerakan senjata di satu tangan, dan satu tangan lainnya memeluk seseorang sebagai sandera.
Baca Juga: Menlu AS Sebut Serangan Rusia ke Ukraina Sudah Pasti, Batalkan Pertemuan dengan Menlu Rusia
Pelaku juga mengirimkan foto ke saluran TV Amsterdam, AT5, memperlihatkan peledak terikat di tubuhnya.
Setelah penyanderaan selama hampir lima jam, korban berhasil melarikan diri ketika air tengah dikirimkan ke dalam toko atas permintaan pelaku.
Kepala Polisi Amsterdam, Frank Paauw mengatakan sandera orang Bulgaria, bukan orang Inggris, seperti yang dilaporkan sebelumnya, telah memainkan peranan heroik dengan memaksa melarikan diri.
Apple sendiri pada pernyataannya mengaku sangat bersyukur dan lega karyawan serta pelanggannya di Amsterdam selamat setelah merasakan pengalaman yang mengerikan.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.