Kompas TV internasional kompas dunia

Majelis Tinggi Rusia Izinkan Putin Gunakan Kekuatan Militer di Luar Rusia, Perang di Pelupuk Mata?

Kompas.tv - 23 Februari 2022, 01:30 WIB
majelis-tinggi-rusia-izinkan-putin-gunakan-kekuatan-militer-di-luar-rusia-perang-di-pelupuk-mata
Anggota parlemen Dewan Federasi Majelis Federal Federasi Rusia menghadiri sidang di Moskow, Rusia, Selasa, 22 Februari 2022. Anggota parlemen memberi izin kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menggunakan kekuatan militer di luar negeri. (Sumber: Federation Council of the Federal Assembly of the Russian Federation via AP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

Itu artinya, wilayah luas yang meluas jauh melampaui daerah yang sekarang di bawah kendali pemberontak dan itu termasuk pelabuhan utama Laut Azov di kota Mariupol.

Langkah Putin mengakui kemerdekaan wilayah itu memberi landasan untuk mengirim pasukan, meskipun Ukraina dan sekutu Baratnya menuduh pasukan Rusia berperang di sana selama bertahun-tahun. Moskow membantah tuduhan itu.

Kecaman dari seluruh dunia datang secepat kilat. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, dia akan mempertimbangkan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia dan Kiev menarik duta besarnya di Moskow.

Namun kebingungan atas apa yang sebenarnya terjadi di Ukraina timur mengancam akan melumpuhkan tanggapan Barat. Sementara AS dengan jelas menyebutnya sebagai invasi, beberapa sekutu lainnya bertutur dengan hati-hati.

"Pasukan Rusia sudah masuk di Donbas," sebutan atas wilayah di mana dua kelompok separatis berada, kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, di Paris.

“Kami menganggap Donbas bagian dari Ukraina.”

Tetapi dalam perbedaan yang dapat memperumit tanggapan Eropa dan Barat, dia menambahkan: “Saya tidak akan mengatakan bahwa (ini adalah) invasi yang sepenuhnya, tetapi pasukan Rusia jelas berada di dalam wilayah Ukraina.”

Baca Juga: Tanggapi Aksi Sepihak Putin, Jerman Tangguhkan Izin Pipa Nord Stream 2 Salurkan Gas dari Rusia

Jalur pipa gas Rusia ke Eropa, Nord Stream 2, yang terancam mandek jika Rusia menginvasi Ukraina. (Sumber: BBC)

Kremlin belum memastikan pengerahan pasukan ke wilayah Donetsk dan Luhansk, dengan mengatakan itu akan tergantung pada situasi keamanan.

Brigjen Vladislav, seorang anggota dewan lokal separatis di Donetsk, mengatakan kepada wartawan bahwa pasukan Rusia sudah masuk, tetapi para pemimpin pemberontak yang lebih senior tidak mengkonfirmasi hal itu.

Senin (21/2/2022) malam, konvoi kendaraan lapis baja terlihat melintasi wilayah yang dikuasai separatis Ukraina di Donetsk dan Luhansk. Belum jelas apakah mereka orang Rusia atau tentara Donetsk.

Para menteri luar negeri Uni Eropa akan bertemu Selasa malam untuk membahas langkah-langkah tersebut, namun mereka tampaknya tidak memasukkan sanksi besar-besaran yang sebelumnya digaungkan jika terjadi invasi penuh.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga mengatakan Inggris akan menjatuhkan sanksi pada lima bank Rusia dan tiga orang kaya.

Sementara dia mengatakan tank Rusia sudah meluncur masuk ke Ukraina timur, seraya memperingatkan serangan skala penuh akan membawa “sanksi yang lebih kuat.”

Parlemen Rusia juga dilaporkan sudah mengesahkan perjanjian yang dilakukan Putin bersama pemimpin Donetsk dan Luhansk, yang isinya memberi dasar bagi Rusia untuk bermain lebih dalam di wilayah Ukraina, termasuk membangun pangkalan militer serta penggelaran pasukan dan alat tempur berat.




Sumber : Kompas TV/Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x