Kremlin mengirim pasukan besar ke perbatasan Ukraina, di mana intelijen Amerika Serikat mengatakan pasukan Rusia berkekuatan lebih dari 150.000 dan siap untuk menyerbu. Sementara pada hari Senin militer Rusia mengatakan telah membunuh lima penyusup di wilayah Rostov, dekat perbatasan Rusia dengan Ukraina yang dikuasai pemberontak.
"Akibat bentrokan, lima orang yang melanggar perbatasan Rusia dari sekelompok penyabot tewas," kata militer dalam sebuah pernyataan.
Ini mengikuti klaim sebelumnya bahwa peluru artileri yang ditembakkan dari Ukraina telah menghancurkan gudang di pos perbatasan Rusia, dan klaim bahwa pasukan Ukraina menembaki daerah kantong pro-Rusia atau berencana untuk menyerangnya.
Kyiv merasa Rusia sedang membangun narasi untuk membenarkan invasi, segera membantah semua tuduhan, yang disiarkan secara luas di media pemerintah Rusia, dan Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba menulis di Twitter.
"Tidak, Ukraina TIDAK menyerang Donetsk atau Lugansk, mengirim penyabot atau APC (pengangkut personel lapis baja) melewati perbatasan Rusia, menembaki wilayah Rusia, menghancurkan penyeberangan perbatasan Rusia, melakukan tindakan sabotase," katanya.
"Ukraina juga TIDAK merencanakan tindakan seperti itu. Rusia, hentikan pabrik pembuat (informasi) palsu Anda sekarang," cuitnya.
Kekhawatiran yang meningkat atas invasi Rusia membayangi inisiatif diplomatik Prancis yang didukung oleh Jerman, untuk mendorong pertemuan puncak antara Putin dan Biden.
Baca Juga: Presiden Ukraina Minta Bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin untuk Cari Solusi Krisis
Juru bicara Putin, Dmitry Peskov, mengatakan, "Masih terlalu dini untuk membicarakan rencana spesifik apa pun untuk menyelenggarakan segala jenis KTT." Dia menambahkan belum ada "rencana konkret" yang dibuat.
Seorang pejabat kepresidenan Prancis kemudian meminta Putin untuk membuat keputusan cepat tentang pertemuan itu, dan menyebut situasinya "sudah sangat berbahaya".
"Hari ini, mungkin untuk bergerak menuju KTT ... terserah Presiden Putin untuk membuat pilihannya," kata sumber itu.
Saat mengunjungi Brussel, Menlu Ukraina Dmytro Kuleba menyambut dengan hati-hati upaya Prancis. "Kami percaya setiap upaya mencari solusi diplomatik patut dicoba," katanya.
Namun Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov mengatakan tidak ada tanda-tanda pasukan Rusia menarik diri dari perbatasan, dan pemberontak yang didukung Moskow terus menembaki posisi Ukraina.
Rusia mencaplok wilayah Ukraina di Krimea pada tahun 2014 dan separatis yang didukung Moskow menguasai daerah kantong di bagian timur Luhansk dan Donetsk.
Dalam beberapa pekan terakhir, menurut intelijen AS, Moskow menggelar pasukan invasi, tank, baterai rudal dan kapal perang di sekitar perbatasan Ukraina di Belarus, Rusia, Krimea dan Laut Hitam.
Biden mengatakan intelijen AS percaya Putin sudah mengambil keputusan untuk menyerang Ukraina dan para komandan sedang menyiapkan unit untuk menyerang dalam beberapa hari.
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.