Pada hari yang sama, Rusia menguji coba sejumlah rudal canggih Moskow dilaporkan menguji coba rudal hipersonik, rudal jelajah, dan rudal yang bisa memuat hulu ledak nuklir.
Baca Juga: Sri Mulyani Akui Ketegangan Geopolitik Ukraina Sempat Menular ke Presidensi G20 Indonesia
Uji coba rudal tersebut dipantau oleh Presiden Vladimir Putin dan sekutunya, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
“Semua rudal menghantam targetnya, mengonfirmasi performa mereka,” tulis pernyataan Kremlin.
Rusia sendiri mengumumkan telah menarik sebagian pasukan dari latihan di Belarusia. Namun, AS memperkirakan masih ada sekitar 150.000 pasukan di perbatasan Ukraina.
Di perbatasan antara Ukraina dan separatis, monitor internasional dari Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa (OCSE) melaporkan “peningkatan dramatis” pelanggaran gencatan senjata.
Ratusan tembakan artileri dilaporkan beberapa hari belakangan. Pemerintah Ukraina menyebut dua tentaranya tewas akibat tembakan artileri.
Kyiv dan pemberontak di Donetsk dan Luhansk saling berbalas klaim mengenai tembakan artileri tersebtu. Media Rusia menyebut Ukraina menembakkan artileri ke perbatasan Rostov.
Akan tetapi, Kyiv membantah laporan itu. Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyebut laporan artileri Ukraina menghantam teritori Rusia “berita palsu”.
Menurut laporan AFP, salah satu peluru artileri pemberontak meledak hanya beberapa ratus meter dari lokasi kunjungan Menteri Dalam Negeri Ukraina Denys Monastyrskiy. Mendagri pun mesti mencari perlindungan di tengah acara tur ke perbatasan.
Baca Juga: Ukraina-Rusia Memanas, Pemimpin Pemberontak di Donetsk Keluarkan Perintah Evakuasi Warga
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.