MAYMANA, KOMPAS.TV - Seperti kota-kota lain di Afghanistan, Maymana, Provinsi Faryab diisi jajaran pejabat baru usai Taliban mendongkel pemerintahan Ashraf Ghani pada Agustus 2021 lalu. Wali kota baru Maynama pun tidaklah asing bagi warga setempat ataupun Taliban.
Sejak November 2021, kota ini dipimpin oleh Damullah Mohibullah Mowaffaq. Warga lokal mengenalnya sebagai putra asli daerah yang lahir di sana.
Sementara itu, di kalangan Taliban, ia dikenal sebagai salah satu penembak jitu terbaik dengan reputasi mentereng.
Awalnya Mowaffaq terbiasa hidup sebagai milisi sejak usia remaja, ketika Taliban berperang selama 20 tahun lawan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS).
Kini, pria 25 tahun itu mesti mengurus tugas sehari-hari di kantor pemerintahan. Mowaffaq bertugas menampung usulan dan komplain lalu mencari solusi di kota berpenduduk sekitar 100.000 jiwa itu.
“Ketika saya bertempur, objeknya sangat spesifik: mengakhiri penjajahan asing, ketidakadilan, dan diskriminasi,” kata Mowaffaq kepada AFP via Inquirer.
“Sekarang, tugas saya juga jelas: memberantas korupsi dan membuat negeri ini lebih sejahtera,” lanjutnya.
Selain cakap memegang senapan runduk, Mowaffaq disebut berbakat mengelola pemerintahan.
“Wali kota baru itu (Mowaffaq) muda, berpendidikan baik, dan yang sangat penting, berasal dari kota ini,” kata wakil Mowaffaq yang berasal dari luar Taliban, Sayed Ahmad Syah Gheyasi.
“Dia tahu bagaimana berurusan dengan orang-orang,” lanjutnya.
Damullah Mohibullah Mowaffaq berasal dari keluarga pedagang kaya di Maymana. Ia juga terkenal pandai di sekolah dan cakap di bidang olahraga.
Mowaffaq gabung ke Taliban sejak 19 tahun. Ia kemudian diserahi komando sebuah unit kecil di Provinsi Faryab.
Baca Juga: Taliban Dituduh Culik Perempuan Afghanistan, Diyakini Akibat Ikut Demonstrasi Hak Perempuan
Kendati kaya pengalaman perang dan dikenal cakap sebagai penembak jitu, Mowaffaq tidak antusias berbagi pengalamannya berperang.
Salah satu saksi bisu pengalaman perang Mowaffaq adalah sebuah rumah di dekat Desa Doraye Khoija Qoshre, Faryab. Ia sering bersembunyi di rumah itu, membidik tentara AS dengan senapannya.
“Dia membunuh seorang Amerika dengan senapan dari rumah ini, lalu ada pesawat datang dan mengebomnya,” kata Saifaddin, seorang petani setempat.
AS sendiri mengumumkan bahwa seorang anggota pasukan khusus mereka terbunuh di Faryab pada pertengahan 2019. Namun, tidak bisa dikonfirmasi apakah Mowaffaq yang membunuhnya.
Sejak berkuasa pada Agustus 2021, Taliban berjanji akan menggelar pemerintahan yang lebih inklusif, baik kepada etnis minoritas atau perempuan.
Akan tetapi, Taliban dituding gagal memenuhi janjinya tersebut. Mayoritas perempuan disingkirkan dari ruang publik dan dilarang masuk sekolah menengah atas serta perguruan tinggi.
Sementara itu, di kantor Mowaffaq, staf perempuan dibolehkan tetap bekerja. Sebuah taman publik di kota juga disediakan untuk mereka. Itulah mengapa dia disebut "inkonvensional".
Padahal selama ini Taliban tidak membolehkan perempuan bekerja di sektor publik dan mewajibkan jilbab dengan penutup muka bagi perempuan di sejumlah wilayah. Namun, itu tidak terjadi di kantor pemerintaha Maymana.
“Tidak ada seorang pun yang mewajibkan cara berpakaian tertentu kepada kami,” kata Qahera, salah satu staf kantor pemerintah Maymana.
Baca Juga: PBB: Lebih Dari 100 Tentara Tewas Sejak Taliban Mengambil Alih Afghanistan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.