KIEV, KOMPAS.TV - Meningginya tensi dengan Rusia, membuat rakyat Ukraina yang bergabung secara sukarela dengan militer mulai melakukan persiapan.
Pasukan rakyat Ukraina dari Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina dilaporkan berlatih menggunakan senapan kayu.
Latihan dengan properti tersebut dilakukan setelah puluhan rakyat bergabung dengan pasukan cadangan militer Ukraina.
Dikutip dari Daily Mail, latihan tersebut dilakukan di Kiev pada Sabtu (29/1/2022), dan diikuti sekitar 70 masyarakat lokal.
Baca Juga: Bukan Pasukan, Inggris akan Kirim Senjata dan Berikan Sanksi Berat Jika Rusia Serang Ukraina
Beberapa di antaranya menggunakan peralatan infantri lengkap dengan senapan rifle.
Selain itu beberapa di antaranya memiliki pengalaman bertempur ketika Rusia menganeksasi Krimea pada 2014.
Sedangkan yang menggunakan senapan kayu kebanyakan menggunakan sneaker dan juga baju olahraga yang kasual.
Salah seorang anggota pasukan rakyat Ukraina, Konstantin Sevchuk, 43 tahun, yang merupakan sorang freelancer, mengatakan ia sebelumnya menjauhi kontak dengan militer setelah setahun bertugas di Donbas pada 2014/2015.
Meski begitu, ia merasa khawatir dengan situasi saat ini dan memutuskan kembali bergabung.
“Sejujurnya ini tak begitu cocok untuk saya, saya tak begitu menginginkannya. Namun, situasi saat ini memerlukannya,” tuturnya.
Sedangkan seorang progamer IT, Alexander, yang pernah mengikuti demonstrasi pro-demokrasi di Kiev pada 2013/2014, mengatakan ia tak siap untuk melawan ketika Moskow menganeksasi Krimea pada 2014.
“Kini saya berusia di pertengahan 30 tahun, dan sudah waktunya bagi saya bergabung,” ujar Alexander.
“Lebih baik bergabung sekarang dari pada terlambat. Saya ingin lebih siap,” katanya.
Sedangkan Mykhaylo, 39 tahun, mengaku antusias untuk bisa bertempur.
Baca Juga: Ironis, Jurnalis Selandia Baru yang Hamil Minta Pertolongan Taliban setelah Ditolak Masuk Negaranya
“Kecenderungan saya terhadap kapal perang telah ada jauh sebelum perang. Sekarang masuk akal untuk melakukannya,” ujar Mykhaylo.
Ketegangan dengan Rusia kian besar, setelah Moskow mengumpulkan lebih dari 100.000 pasukan di perbatasan Ukraina.
Meski Rusia menegaskan mereka tak akan melakukan invasi, pihak Barat dan Ukraina menegaskan serangan dari Rusia akan segera terjadi.
Presiden Amerika Serikat (AS) bahkan mengungkapkan kemungkinan besar serangan akan dilakukan Rusia pada Februari mendatang.
Sumber : Daily Mail
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.