Namun, ia tak bisa tinggal lama di Belgia karena bukanlah penduduk.
Ia pun mengatakan setelah ditolak oleh negaranya, Bellis hanya bisa tinggal di Afghanistan karena ia memiliki visa untuk tinggal di sana.
Bellis mengatakan, ia sudah berbicara dengan pejabat senior Taliban yang mengatakan ia akan baik-baik saja jika kembali ke Afghanistan.
“Katakan saja Anda sudah menikah dan jika ada eskalasi, hubungi kami. Jangan khawatir,” tulisnya menirukan ucapan pejabat senior tersebut.
Ia mengatakan telah mengirimkan 59 dokumen ke otoritas Selandia Baru di Afghanistan, tetapi mereka menolak aplikasinya untuk keberangkatan kembali ke negaranya secara darurat.
Menteri Respons Covid-19 Selandia Baru Chris Hipkins mengatakan kepada Herald, kantornya telah meminta pejabat untuk memeriksa apakah mereka sudah mengikuti prosedur yang tepat untuk kasus Bellis.
Baca Juga: Bahagianya Pria Ini, Miliki 8 Istri yang Tinggal di Satu Atap dan Akur
Hipkins mengatakan kasus tersebut baru pertama kali muncul, dan menjamin akan adanya penjelasan lebih lanjut terkait kasus Bellis.
Selandia Baru telah berhasil menahan penyebaran Covid-19 hingga batas minimum.
Dilaporkan hanya ada 52 kematian karena virus Corona tersebut di negara dengan populasi 5 juta orang itu.
Tetapi, negara itu mengharuskan warga yang kembali harus menjalani 10 hari isolasi di hotel karantina yang dijalankan oleh militer.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.