BAGHDAD, KOMPAS.TV - Bandara Internasional Baghdad di Irak diserang 6 roket dan mengakibatkan dua pesawat komersial yang berada di sana mengalami kerusakan.
Militer Irak mengatakan serangan tersebut terjadi pada Jumat (28/1/2022).
Keenam roket itu ditembakkan pada pagi hari dan jatuh di dekat pesawat yang berada di area parkir maskapai Iraq Airways .
Dikutip dari Associated Press, satu roket telah membuat lubang menganga di area kokpit pesawat.
Baca Juga: Omicron BA.2 Muncul, Ini Kelebihannya Dibanding Varian Original
Serangan tersebut menandai sejumlah serangan roket dan drone beruntun yang menargetkan Amerika Serikat (AS), sekutunya dan juga institusi pemerintah Irak sejak awal tahun ini.
Kebanyakan serangan yang menargetkan bandara tidak menciptakan bahaya besar, atau berdampak ke area penduduk di sekitar fasilitas bandara.
Serangan baru-baru ini mengikuti peringatan dua tahun serangan AS yang menewaskan Jenderal Iran Qassim Soleimani, dan komandan milisi Irak, Abu Mahdi Al-Muhandis.
Militer Irak mengatakan landasan peluncuran roket tersebut telah ditemukan di daerah Abu Ghraib, yang berada tidak jauh dari bandara.
Bandara Internasional Baghdad berisi pangkalan militer Irak yang menampung pasukan AS dan penasihat koalisi lainnya.
Berdasarkan pernyataan dua pejabat keamanan yang tidak mau disebutkan namanya, roket-roket itu mendarat di antara daerah sipil dan militer di bandara.
Sementara itu, maskapai Iraq Airways mengungkapkan, serangan itu telah merusak salah satu pesawatnya yang tak berfungsi dan tengah diparkir di dekat bandara.
Tetapi mereka mengatakan pengoperasian pesawat tetap berjalan normal dan diperkirakan tak ada penundaan.
Perdana Menteri Irak Mustafa Al-Kahdimi mengutuk keras serangan itu.
“Serangan itu merupakan upaya untuk merusak reputasi Irak, yang telah kami upayakan untuk pulih baik di kawasan dan internasional,” ujarnya.
Baca Juga: Omicron BA.2 Muncul, Ini Kelebihannya Dibanding Varian Original
Ia menambahkan, serangan di bandara bertujuan untuk merusak kepercayaan pada keamanan Irak, serta menghambat pekerjaan maskapai.
Al-Kahdimi pun meminta partai-partai politik Irak untuk secara tegas mengutuk serangan itu dan mendukung pasukan keamanan Irak mencari mereka yang bertanggung jawab.
Al-Kadhimi mengatakan keheningan mereka (partai politik Irak) atas frekuensi serangan telah menjadi kedok bagi para pelaku.
Ia juga meminta masyarakat internasional untuk tak membatasi perjalanan ke Irak sebagai akibat dari serangan itu.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.