Kompas TV internasional kompas dunia

Jepang Pantau Penyelidikan WHO terhadap Direktur Regional yang Dituding Rasis dan Rendahkan Staf

Kompas.tv - 28 Januari 2022, 17:36 WIB
jepang-pantau-penyelidikan-who-terhadap-direktur-regional-yang-dituding-rasis-dan-rendahkan-staf
Takeshi Kasai, Direktur Regioal WHO untuk Pasifik Barat asal Jepang. Pemerintah Jepang hari Jumat, (28/1/2022) mengatakan akan memantau dengan hati-hati penyelidikan WHO berdasarkan keluhan staf atas rasisme dan pelecehan serta kekasaran Direktur Regional WHO untuk Pasifik Barat asal Jepang di badan tersebut. (Sumber: AP Photo/Bullit Marquez)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

Hunt menyarankan proses internal WHO untuk memeriksa tuduhan signifikan seperti itu, dan penyelidikan tersebut, menurutnya, akan mendapat manfaat dari semacam pengawasan eksternal WHO.

"Kami akan meminta saran independen dari WHO mengenai sifat dan tanggapan atas klaim ini," kata Hunt.

Di Jenewa, duta besar Inggris untuk PBB Simon Manley mengatakan tidak ada tempat untuk diskriminasi di WHO dan Inggris mengharapkan WHO untuk "menyelidiki dengan kuat semua tuduhan pelanggaran" dan untuk mendukung mereka yang terkena dampak.

"Oleh karena itu, kami akan memantau dengan cermat tanggapan WHO terhadap laporan-laporan ini dan terus mempertahankannya dengan standar etika tertinggi," kata Manley.

Baca Juga: Varian Omicron Berbahaya Bagi Mereka yang Belum Vaksinasi Covid-19, Kata WHO

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Pemerintah Jepang hari Jumat, (28/1/2022) mengatakan akan memantau dengah hati-hati penyelidikan WHO berdasarkan keluhan staf atas rasisme dan pelecehan serta kekasaran Direktur Regional WHO untuk Pasifik Barat asal Jepang di badan tersebut. (Sumber: Straits Times)

Klaim rasisme dan pelecehan menambah serangkaian protes internal dari personel WHO tentang manajemen badan tersebut terhadap pandemi selama dua tahun terakhir, termasuk secara pribadi mengeluhkan penundaan pembagian informasi oleh China sambil secara terbuka memuji Beijing.

WHO sebelumnya menangani keluhan internal dari staf yang menuduh adanya rasisme sistemik, seksisme, dan masalah lain.

Direktur Jenderalnya Tedros Adhanom Ghebreyesus memerintahkan penyelidikan internal pada Januari 2019 untuk menilai tuduhan tersebut.

Tahun lalu, AP melaporkan manajemen senior WHO diberitahu tentang beberapa laporan pelecehan seksual yang melibatkan stafnya sendiri selama wabah Ebola di Kongo, tetapi gagal bertindak.

Staf WHO mengatakan mereka membawa keluhan mereka langsung ke pemerintah Australia untuk meminta bantuan karena pemerintah Australia dianggap sebagai salah satu negara anggota WHO yang paling berpengaruh di kawasan itu.

Oktober lalu, Naomi Dumbrell, direktur Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, menyarankan salah satu staf WHO dalam surel untuk menyampaikan keluhan mereka ke hotline integritas WHO.

Dia mengatakan para pejabat Australia akan "mengajukan keluhan secara langsung melalui saluran reguler kami dengan para pemimpin senior di WHO ... dan mencari jaminan mereka akan menangani dan mengambil tindakan cepat dan responsif," menurut email yang diperoleh AP.

Staf WHO mengatakan mereka belum diberitahu tentang penyelidikan atas berbagai tuduhan mereka sejak itu.

 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x