Murayev, 45, adalah seorang politisi pro-Rusia yang menentang integrasi Ukraina dengan Barat.
Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh think-tank Razumkov's Center yang dilakukan pada Desember 2021, ia berada di peringkat ketujuh di antara kandidat untuk pemilihan presiden 2024 dengan 63 persen dukungan.
"Anda telah membuat malam saya menyenangkan. Kantor Luar Negeri Inggris tampaknya bingung," kata Murayev kepada surat kabar Inggris, Observer.
"Itu sangat tidak logis. Saya dilarang dari Rusia. Bukan hanya itu, tetapi uang dari perusahaan ayah saya di sana telah disita."
Baca Juga: Senjata Tempur Bantuan AS Mulai Tiba di Ukraina di tengah Panasnya Situasi dengan Rusia
Inggris, yang minggu ini memasok 2.000 rudal dan satu tim pelatih militer ke Ukraina, juga mengaku memiliki informasi bahwa dinas intelijen Rusia memelihara hubungan dengan "banyak" mantan politisi Ukraina.
Termasuk tokoh senior yang memiliki hubungan dengan mantan presiden Viktor Yanukovich.
Yanukovich melarikan diri ke Rusia pada 2014 setelah unjuk rasa selama tiga bulan terhadap pemerintahannya, dan usai terguling, Yanukovic dijatuhi hukuman 13 tahun penjara secara in-absentia atas tuduhan makar pada 2019.
"Beberapa dari mereka memiliki kontak dengan perwira intelijen Rusia yang saat ini terlibat dalam perencanaan serangan ke Ukraina," kata pernyataan kantor luar negeri Inggris.
Kantor Perdana Menteri Boris Johnson di Downing Street juga mengatakan pemimpin Inggris itu berencana untuk meningkatkan tekanan pada Rusia minggu ini dengan menyerukan rekan-rekan Eropa untuk bersama-sama dengan Amerika Serikat menghadapi agresi Rusia.
Sebelumnya, kantor berita RIA melaporkan Menteri Luar Negeri Inggris Truss akan mengunjungi Moskow Februari untuk bertemu dengan timpalannya dari Rusia Sergei Lavrov.
Sementara Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan timpalannya dari Inggris Ben Wallace juga setuju untuk mengadakan pembicaraan.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.