WELLINGTON, KOMPAS.TV - Meski Covid-19 varian Omicron kian mewabah, Selandia Baru memutuskan untuk tidak memberlakukan lockdown.
Hal itu diungkapkan oleh Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, Kamis (20/1/2022).
Meski begitu, Ardern mengatakan wabah tidak dapat dihindari dan negara akan memperketat pembatasan segera setelah terdeteksi adanya varian Omicron.
“Tahap pandemi ini berbeda dengan apa yang kita tangani sebelumnya. Omicron lebih mudah menular,” ujar Ardern dikutip dari NRP.
Baca Juga: Koneksi Internet di Yaman Terputus Setelah Serangan Arab Saudi
“Akan sulit untuk menahannya, tetapi juga akan membuatnya lebih dulit dikendalikan saat muncul. Tapi sama seperti sebelumnya, Covid-19 berubah, kita juga berubah,” tambahnya.
Ardern mengatakan bahwa dalam waktu 24 hingga 48 jam setelah omicron terdeteksi di masyarakat, negara akan beralih ke pengaturan merah.
Itu akan memungkinkan bisnis tetap buka dan perjalanan domestik berlanjut, tetapi juga akan mengharuskan anak sekolah menggunakan masker dan membatasi kerumunan menjadi 100 orang.
Saat ini di sebagian besar Selandia Baru pengaturannya adalah oranye.
Hal itu membutuhkan penggunaan masker dan bukti vaksinasi, tetapi taka da pembatasan kerumunan.
Sekitar 93 persen rakyat Selandia Baru yang berusia 12 tahu ke atas sudah menjalani vaksinasi penuh.
Selain itu, sebanyak 52 persen telah mendapat suntikan booster.
Negara tersebut baru saja memulai vaksinasi untuk anak berusia antara 5 hingga 11 tahun.
Selandia Baru sebelumnya berhasil membatasi penyebaran varian Delta, dengan rata-rata 20 kasus baru per hari.
Tetapi telah terlihat peningkatan jumlah orang yang tiba di negara itu dan masuk ke karantina wajib karena terinfeksi Omicron.
Baca Juga: Hadang Omicron, Mulai Pekan Depan Pemerintah Amerika Serikat Bagikan Masker N95 Kepada Seluruh Warga
Hal itu telah membebani sistem karantina dan mendorong pemerintah untuk membatasi akses bagi warga yang kembali, sementara memutruskan apa yang harus dilakukan untuk membuka kembali perbatasannya.
Tak ayal, kondisi ini membuat marah banyak orang yang ingin kembali ke Selandia Baru.
Ardern pun menegaskan yang terpenting bagi masyarakat sekarang adalah mendapatkan suntikan booster.
Hal itu akan mengurangi keparahan infeksi Omicron dan memungkinkan kebanyakan orang untuk pulih di rumah daripada membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Sumber : NPR
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.