WELLINGTON, KOMPAS.TV - Meski Covid-19 varian Omicron kian mewabah, Selandia Baru memutuskan untuk tidak memberlakukan lockdown.
Hal itu diungkapkan oleh Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, Kamis (20/1/2022).
Meski begitu, Ardern mengatakan wabah tidak dapat dihindari dan negara akan memperketat pembatasan segera setelah terdeteksi adanya varian Omicron.
“Tahap pandemi ini berbeda dengan apa yang kita tangani sebelumnya. Omicron lebih mudah menular,” ujar Ardern dikutip dari NRP.
Baca Juga: Koneksi Internet di Yaman Terputus Setelah Serangan Arab Saudi
“Akan sulit untuk menahannya, tetapi juga akan membuatnya lebih dulit dikendalikan saat muncul. Tapi sama seperti sebelumnya, Covid-19 berubah, kita juga berubah,” tambahnya.
Ardern mengatakan bahwa dalam waktu 24 hingga 48 jam setelah omicron terdeteksi di masyarakat, negara akan beralih ke pengaturan merah.
Itu akan memungkinkan bisnis tetap buka dan perjalanan domestik berlanjut, tetapi juga akan mengharuskan anak sekolah menggunakan masker dan membatasi kerumunan menjadi 100 orang.
Saat ini di sebagian besar Selandia Baru pengaturannya adalah oranye.
Sumber : NPR
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.