Kompas TV internasional kompas dunia

Tiga Pulau Kecil Tonga Rusak Parah Diterjang Tsunami Setinggi 15 Meter

Kompas.tv - 19 Januari 2022, 21:53 WIB
tiga-pulau-kecil-tonga-rusak-parah-diterjang-tsunami-setinggi-15-meter
Abu vulkanik tampak menutupi lahan di Tonga, Senin (17/1/2022). Abu vulkanik setebal 2 cm juga dilaporkan menutupi landasan bandara internasional di Tonga, hingga membuat pesawat pengangkut bantuan belum dapat mendarat. (Sumber: CPL Vanessa Parker/NZDF via AP)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Deni Muliya

SYDNEY, KOMPAS.TV – Tiga pulau kecil di negara kepulauan Tonga mengalami kerusakan parah akibat gelombang tsunami setinggi 15 meter.

Ketiga pulau terpencil itu adalah Nomuka, Mangno dan Fonoifua.

Namun, sejumlah rumah di ketiga pulau itu dilaporkan tetap berdiri.

Sebuah kapal berhasil mencapai ketiga pulau itu pada Rabu (19/1/2022).

Dua orang awak di kapal itu membantu melakukan penilaian atas kerusakan yang ada.

“Informasi yang sangat kami khawatirkan telah terungkap. Ketiga pulau itu mengalami kehancuran parah akibat gelombang (tsunami),” kata Katie Greenwood, kepala delegasi di Pasifik untuk Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. 

“Sebagian besar bangunan dan tempat tinggal di pulau-pulau itu telah hancur total,” imbuhnya pada Associated Press dalam wawancara dari Fiji.

Sejak erupsi gunung api bawah laut Hunga Tonga Hunga Ha’apai pada Sabtu (15/1/2022) lalu, komunikasi telah terputus di seantero Tonga. 

Baca Juga: Perusahaan Gagal Mitigasi Tumpahan Minyak akibat Tsunami Tonga, Nelayan Peru: Pembantaian Biota!

Masih belum jelas bantuan apa yang dibutuhkan atau dikehendaki penduduk Tonga dari komunitas internasional.

Yang kian membuat rumit adalah kekhawatiran negara itu atas kemungkinan penyebaran Covid-19.

Tonga telah menutup perbatasannya dan melaporkan hanya 1 kasus dari seorang pelancong dari Selandia Baru pada Oktober lalu. 

Foto Satelit Pulau Hunga-Tonga Hunga Ha’apai yang berada di dekat Tonga runtuh ke laut sebelum gunung api Tonga meletus dan menyebabkan tsunami. (Sumber: Planet Labs PBC via AP)

Tonga, kata Katie, mengharapkan bantuan bencana nirkontak sebagai langkah pencegahan.

Ini jelas akan memperumit upaya-upaya pemberian bantuan, namun dapat dimengerti di tengah pandemi.

“Mereka benar-benar tak ingin menukar satu bencana dengan bencana lainnya,” katanya.

Baca Juga: Internet Tonga Diperkirakan Baru Pulih Sebulan Lagi, Warga Lokal Akan Pakai Jaringan 2G Darurat

Menurut Our World in Data, sekitar 60 persen dari 106.000 penduduk Tonga telah menerima dua dosis vaksin Covid, dan hampir 70 persen telah menerima setidaknya satu dosis.

Sebagai antisipasi, Selandia Baru telah mengirimkan dua kapal.

Satu kapal mengangkut 250.000 liter air bersih dan sebuah perangkat desalinasi berkapasitas produksi 70.000 lebih liter air per hari.

Kapal lainnya mengangkut tim survei dan penyelam untuk membantu menilai kerusakan jalur pelayaran, infrastruktur pelabuhan dan dermaga.

Menteri Pertahanan Selandia Baru, Peeni Henare mengatakan, kedua kapal itu diperkirakan akan tiba 3 – 4 hari mendatang, paling cepat pada Jumat (21/1/2022).

Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Nanaia Mahuta menyatakan, tim yang tengah dalam perjalanan itu juga siap membantu mengevakuasi sekitar 150 orang di pulau-pulau terpencil yang hancur bilamana dibutuhkan.

“Kami siap membantu di tempat yang dibutuhkan sesuai dengan protokol Covid yang ditetapkan pemerintah Tonga,” katanya.

Australia juga bersiap mengirimkan bantuan lewat udara dan laut. 

“Pasukan pertahanan kami tetap melanjutkan operasi mereka dan akan dikerahkan seperlunya dan sesuai arahan,” kata Perdana Menteri Scott Morrison.

Baca Juga: Pemerintah Tonga Akhirnya Rilis Pernyataan, Konfirmasi 3 Kematian akibat Tsunami

Pulau utama di Tonga telah tertimbun abu setebal 2 sentimeter, hingga mengakibatkan landasan sepanjang 2,6 km di Bandara Internasional Fua’amotu tak dapat digunakan.

Para relawan telah bekerja untuk membersihkan abu di landasan agar pesawat pembawa bantuan dapat mendarat.

Pembersihan landasan ini diharapkan akan selesai paling cepat pada Kamis (20/1/2022).

Menurut Mahuta, landasan diperkirakan tetap utuh di balik abu.

Namun, pihaknya tak dapat memastikan hal itu hingga landasan dibersihkan.




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x