TEXAS, KOMPAS.TV - Butuh waktu selama 10 jam unutk mengakhiri penyanderaan yang terjadi dalam sebuah Kanisah di Texas, Amerika Serikat (AS).
Menurut petugas kemanan setempat para sandera selamat dan penyandera tewas.
Satu orang yang diduga bersenjata sebelumnya menyandera empat orang dalam Sinagoge Jemaat Beth Israel di Colleyville, Sabtu (15/1/2022). Satu dari empat sandera itu rabbi dari jemaat,
Penyandera mengklaim menempatkan dua bom di lokasi yang tak diketahui.
Baca Juga: Penyanderaan dalam Sinagoge di Texas, Pelaku Meminta Ilmuwan Pakistan Dibebaskan
Namun orang itu kemudian membebaskan seorang sandera tanpa cedera sekitar pukul 5 sore.
Kepala Polisi Michael Miller mengatakan tim penyelamat sandera FBI telah menyerbu Sinagoge pada pukul 9 malam dan menyelamatkan sandera.
Dikutip dari ABC News, Miller dan Agen FBI, Matt DeSarno mengonfirmasi bahwa penyandera tewas dalam insiden baku tembak.
Tetapi mereka tidak mengungkapkan secara spesifik bagaimana pembebasan sandera maupun baku tembak itu terjadi.
DeSarno mengatakan mereka sudah mengantongi identitas penyendera, tetapi tak akan merilis namanya.
Tak jelas sejauh mana penyadera menggunakan senjata dan apa senjata yang ia pegang.
Namun penyandera itu membawa ransel dan mengatakan bahwa ia memiliki bahan peledak.
Para petugas keamanan tidak mengatakan pada konferensi pers apakah orang itu benar-benar memiliki bahan peledak.
Pihak otoritas juga tak mengonfirmasikan apa yang menjadi tuntutan dari penyandera.
Meskipun penyandera sebelumnya diyakini menuntut pembebasan Aafia Siddiqui, ilmuwan Pakistan yang dipenjara setelah berusaha menyerang tentara AS di Afghanistan.
Baca Juga: Sakit Perut selama 20 Tahun, Ternyata Ada Gunting Operasi Tertinggal di Dalam Tubuh Perempuan Ini
Namun berdasarkan pernyataan pengacara Siddiqui, penyendera tak memiliki hubungan apa pun dengan kliennya.
Insiden ini rupanya menarik perhatian Gedung Putih.
Juru Bicara Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan bahwa Presiden Joe Biden mengawasi dari dekat insiden ini.
Psaki mengungkapkan bawah Biden terus dikabari oleh tim seniornya mengenai perkembangan situasi penyanderaan.
Sumber : ABC News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.