WELLINGTON, KOMPAS.TV – Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan belum mendapat informasi resmi dari pemerintah Tonga dan hingga kini pihaknya belum dapat berkomunikasi dengan Perdana Menteri Tonga.
Hal ini dinyatakan oleh Ardern dalam konferensi pers di Wellington, Minggu (16/1/2022).
“Pada saat ini kami siap untuk membantu,” ujarnya.
Namun menurutnya, hingga kini kondisi di Tonga masih belum aman bagi pesawat udara untuk melakukan pendaratan.
“Oleh karena itu kami beranggapan, kapal Angkatan Laut lebih dibutuhkan untuk menuju ke Tonga,” tambah Ardern.
Pesawat P3 Orion milik Angkatan Udara Selandia Baru telah siap melakukan penerbangan surveilans di atas Tonga, besok, Senin (17/1/2022) pagi, selama kondisi cuaca mengizinkan.
Selain itu, kapal Angkatan Laut juga akan disiapkan.
Baca Juga: Foto Dampak Kerusakan di Tonga Beredar, Peringatan Tsunami Dilaporkan Masih Aktif
Saat ini pemerintah Selandia Baru telah mengetahui bahwa tsunami yang terjadi di Tonga telah menimbulkan dampak yang signifikan, terutama di sisi laut bagian utara Nuku’alofa, ibu kota Tonga.
Nuku’alofa berada di pulau terbesar Tonga, yaitu Tongatapu.
Pemerintah Selandia Baru masih terus berupaya menjalin komunikasi dengan pihak-pihak terkait di Tonga dan karena kondisi komunikasi yang terputus, masih sedikit sekali informasi yang dapat dikumpulkan tentang kondisi lapangan di Tonga.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Urusan Pasifik Selandia Baru Aupito William Sio mendapat informasi dari Konsul Jenderal Tonga di Auckland, Lenisiloti Sitafooti Aho, bahwa keluarga kerajaan Tonga dalam keadaan selamat.
Sementara itu, abu vulkanik dikabarkan telah berhenti berjatuhan di Pulau Tongatapu, namun belum dapat dipastikan apakah akan masih ada aktivitas vulkanik lanjutan yang akan terjadi.
Baca Juga: Foto Dampak Kerusakan di Tonga Beredar, Peringatan Tsunami Dilaporkan Masih Aktif
PM Selandia Baru juga mengumumkan akan memberikan bantuan awal sebesar NZD500 ribu kepada Tonga. Prioritas bantuan awal saat ini adalah air bersih.
Selain itu, Selandia Baru siap membantu menerjunkan tim medis, logistik, dan teknisi.
Sementara itu, KBRI Wellington juga masih belum dapat menghubungi 5 WNI yang diketahui berada di Tonga saat kejadian.
Sesaat setelah kabar gunung meletus dan tsunami merebak, KBRI Wellington sempat mendapat pesan singkat dari salah satu WNI yaitu Thomas Egbert yang menyebutkan bahwa air laut masuk ke rumahnya.
Thomas mengatakan sedang melakukan evakuasi karena adanya peringatan tsunami dan dia sedang bersama dua WNI lain.
Baca Juga: Kesaksian Reporter Tonga: Erupsi Memekakkan Telinga, Hujan Kerikil, Disusul Tsunami
“Setelah komunikasi itu, hingga kini kami belum dapat menghubungi Thomas lagi,” ujar Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Wellington Reza Reflusmen Junior kepada Kompas TV.
KBRI Wellington telah memberikan imbauan kewaspadaan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang tinggal di Selandia Baru, Samoa, Tonga, Cook Islands dan Niue pada tanggal 16 Januari 2022 pukul 09.30 pagi waktu Selandia Baru.
“Kami juga meminta bantuan masyarakat untuk menghubungi KBRI Wellington bila melakukan kontak dengan WNI yang secara fisik berada di Tonga,” ujar Reza.
Sumber : Kompas TV, Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.