Baca Juga: Terlibat Pembunuhan Presiden Haiti, Mantan Senator Ditangkap di Jamaika sebagai Tersangka Utama
Siddiqui saat ini tengah dipenjara selama 86 tahun di penjara di Texas.
Ia dipenjara pada 2010 dengan tujuh dakwaan, termasuk usaha pembunuhan dan penyerangan bersenjata kepada petugas AS di Afghanistan.
Penilaian itu didasarkan pada diskusi dengan pelaku dan audio yang terdengar dari siaran langsung Kanisah.
Pengacara yang mewakili Siddiqui mengungkapkan bahwa kliennya tak terlibat dalam penyanderaan dalam Sinagoge.
“Ia tak ingin kekerasan dilakukan oleh semua manusia, khususnya dengan mengatasnamakan namanya. Ini jelas tak ada hubungannya dengan Dr. Siddiqui,” tutur pengacara Siddiqui, Marwa Elbially.
Menurut dua petugas dalam investigasi itu, sang pelaku meminta Rabbi yang disandera untuk menghubungi seorang Rabbi terkenal di New York.
FBI pun berbicara dengan Rabbi terkenal itu setelah ia berbicara dengan penyadera.
Baca Juga: Setelah Tonga, Kini Jepang Dihantan Tsunami Besar, Warga Diminta Mengungsi ke Tempat Tinggi
Menurut sang Rabbi, penyandera itu mengatakan kepadanya bahwa Siddiqi telah dijebak dan meminta agar ia dibebaskan.
Menurut saksi mata, Stacey Silverman, anggota jemaat yang tengah menyaksikan siaran langsung itu lebih dari sejam, mendengarkan tersangka mengomel.
Bahkan kadang-kadang mengatakan saya bukan penjahat, dan meminta maaf tentang situasi tersebut.
Silvermain juga mengungkapkan bahwa pelaku penyaderaan mengklaim bahwa ia memiliki bom.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.