Otoritas Korsel menyebut rudal ini meluncur dengan kecepatan maksimum 10 Mach atau 10 kali kecepatan suara, sekitar 12.348 km/jam.
Menurut Kementerian Pertahanan Jepang, rudal uji coba Korut mendarat di perairan luar zona ekonomi eksklusif (ZEE) negaranya.
Cheong Seong-chang, analis dari Institut Sejong Korea Selatan, menyebut rezim Kim Jong-un kemungkinan 'murka' disebut belum bisa meluncurkan rudal hipersonik.
Rudal hipersonik sendiri didefinisikan sebagai peluru kendali yang mampu melampaui kecepatan 5 Mach, lima kali kecepatan suara.
Rudal semacam itu umumnya tidak bisa diantisipasi sistem pertahanan udara karena kecepatan dan kemampuan manuvernya.
Pada awal 2021 lalu, Kim Jong-un mengungkap, negaranya sudah punya rudal hipersonik. Ia juga mengeklaim punya persenjataan canggih lain seperti rudal multi-hulu ledak, satelit mata-mata, rudal berbahan bakar padat, serta rudal nuklir yang diluncurkan kapal selam.
Akan tetapi, kebanyakan pengamat meragukan klaim tersebut. Korea Utara disebut masih berjarak beberapa tahun dari sistem rudal hipersonik yang kredibel.
Tes rudal balistik pekan lalu sendiri direspons oleh Dewan Keamanan PBB menggelar rapat tertutup pada Senin (10/1). Namun, rapat ini diketahui tidak menghasilkan aksi apa pun.
Dua tetangga Korut, Jepang dan Korea Selatan “menyesalkan” langkah Pyongyang yang kembali mengetes rudal balistik hanya sehari setelah pertemuan Dewan Keamanan.
Baca Juga: Kim Jong-Un Dihina Rakyatnya Sendiri dengan Grafiti, Korea Utara Cari Pelaku Lewat Tulisan Tangan
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.