ISLAMABAD, KOMPAS.TV - Sedikitnya 21 orang tewas dalam kemacetan lalu lintas yang sangat parah dalam badai salju, yang disebabkan oleh puluhan ribu pengunjung yang memadati kota perbukitan Pakistan untuk melihat hujan salju yang luar biasa lebat, kata pihak berwenang Pakistan, Sabtu (8/1/2022).
Polisi melaporkan setidaknya enam orang tewas membeku di mobil mereka, sementara belum jelas apakah orang lain meninggal karena sesak napas setelah menghirup asap di salju.
Menteri Dalam Negeri Sheikh Rashid mengatakan, militer telah dikerahkan untuk membersihkan jalan dan menyelamatkan ribuan orang yang masih terperangkap di dekat Murree, sekitar 70 kilometer timur laut ibu kota Islamabad.
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan mobil-mobil sangat padat, dengan tumpukan salju setinggi satu meter di atap mobil-mobil tersebut.
"Orang-orang menghadapi situasi yang mengerikan," Usman Abbasi, seorang turis yang terjebak di kota di mana salju tebal masih turun.
Selama berhari-hari, media sosial Pakistan penuh dengan gambar dan video orang-orang bermain salju di sekitar Murree, kota resor indah yang dibangun oleh Inggris pada abad ke-19 sebagai sanatorium bagi pasukan kolonialnya.
Baca Juga: Musim Dingin Tiba Lebih Awal di Beijing, Badai Salju Ganggu Transportasi
Kantor kepala menteri provinsi Punjab mengatakan Murree telah dinyatakan sebagai "daerah bencana" dan mendesak orang-orang untuk menjauh.
Perdana Menteri Imran Khan mengatakan dia terkejut dan kesal atas tragedi itu.
"Hujan salju yang belum pernah terjadi sebelumnya dan rombongan warga yang pergi ke kota itu tanpa memeriksa kondisi cuaca membuat pemerintahan distrik setempat tidak siap," seperti dicuitkan Imran Khan pada tweetnya.
Imran Khan juga mengatakan telah memerintahkan penyelidikan dan menerapkan peraturan yang kuat untuk memastikan pencegahan tragedi semacam itu.
Aparat memperingatkan akhir pekan lalu bahwa terlalu banyak kendaraan yang mencoba masuk Murree, tetapi gagal mencegah gerombolan wisatawan dadakan dari ibukota.
"Bukan hanya turis, tetapi penduduk lokal juga menghadapi masalah parah," kata seorang wisatawan kagetan di sana.
"Tabung gas habis dan air minum tidak tersedia di sebagian besar wilayah, mungkin beku atau pipa air rusak karena dingin yang parah."
Dia mengatakan, hotel-hotel di kota itu kehabisan makanan, dan layanan telepon seluler tidak merata.
Baca Juga: Pengunjung Terjebak 3 Hari di Pub Tertinggi Inggris karena Badai Salju, Untung Dihibur Noasis
Kota berpenduduk sekitar 30.000 orang ini berada di sisi perbukitan dan lembah yang curam dan dilalui oleh jalan-jalan sempit yang sering macet, bahkan dalam cuaca yang baik.
Sheikh Rashid mengatakan, penduduk melindungi orang-orang yang terperangkap di kota dan menyediakan selimut dan makanan bagi mereka yang bisa mereka jangkau di pinggiran.
Pihak berwenang mengatakan, sekolah-sekolah dan gedung-gedung pemerintah telah menampung mereka yang dapat mencapai kota dari jalan-jalan yang tersumbat.
Helikopter juga disiagakan saat cuaca cerah.
Rescue 1122, layanan darurat Pakistan, merilis daftar yang menyebutkan 21 orang wisatawan dadakan dipastikan tewas dalam peristiwa tersebut.
Korban tewas termasuk seorang polisi, istrinya dan enam anak mereka. Mereka, kata juru bicara pemerintah Punjab Hasaan Khawar, tewas membeku di dalam mobil yang terjebak badai salju.
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.