“Faktanya, kasus tsunami begitu besar dan cepat sehingga membanjiri sistem kesehatan di seluruh dunia,” kata kepala WHO itu dalam jumpa pers, seperti dikutip dari The Associated Press.
WHO mengatakan, kenaikan jumlah kasus selama seminggu terakhir bervariasi, dua kali lipat di wilayah Amerika, tetapi hanya meningkat 7 persen di Afrika.
Baca Juga: WHO: Kasus Covid-19 Sedunia Naik 11 Persen, Risiko Omicron Masih Tinggi
Kepala kedaruratan WHO, Dr. Michael Ryan, mengatakan spekulasi bahwa Omicron mungkin merupakan varian terakhir dari pandemi hanyalah angan-angan.
Dia memperingatkan, masih dibutuhkan banyak energi untuk virus ini.
“Saya pikir sangat tidak mungkin bahwa Omicron akan menjadi varian terakhir yang kami diskusikan,” ujar Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO tentang COVID-19.
Pejabat WHO meminta masyarakat untuk meningkatkan langkah-langkah untuk memerangi pandemi seperti vaksinasi, ventilasi ruangan, menjaga jarak fisik yang tepat dan memakai masker dengan benar.
"Saya terkejut melihat bagaimana orang-orang benar-benar memakai masker," kata Van Kerkhove.
“Mengenakan masker di bawah dagu tidak ada gunanya. Dan itu memberi Anda rasa aman palsu bahwa Anda memiliki sesuatu yang melindungi Anda. Pada dasarnya, kami meminta semua orang untuk berperan dalam hal ini," tambahnya.
Baca Juga: Tahun Baru, WHO Optimistis Bisa Kalahkan Covid-19 di 2022
Secara terpisah, Ryan mengatakan pekerjaan WHO dengan Komite Olimpiade Internasional dan China - yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2022 - membuatnya yakin bahwa langkah-langkah yang telah dilakukan oleh penyelenggara pertandingan sangat ketat dan sangat kuat.
"Saat ini kami tidak melihat adanya peningkatan risiko penularan penyakit dalam konteks itu," kata Ryan.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.