"Visa Djokovic telah dibatalkan. Aturan adalah aturan, terutama jika menyangkut perbatasan kita,” ujar tweet Morrison yang diposting di Twitter.
"Tidak ada seorang pun yang bisa berada di atas aturan ini. Kebijakan perbatasan kami yang sangat ketat dan penting bagi Australia yang saat ini merupakan salah satu negara dengan tingkat kematian terendah di dunia akibat COVID. Kami terus waspada," ujarnya.
Hunt mengatakan Djokovic bebas untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut. "Tetapi jika visa dibatalkan, seseorang harus meninggalkan negara itu," ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.
Media Australia melaporkan bahwa tim Djokovic mengajukan jenis visa yang salah.
Pengecualian medis telah dirancang untuk memungkinkan Djokovic bermain di Australia Terbuka, terlepas dari status vaksinasinya untuk COVID-19.
Dia pernah berbicara tentang menentang vaksin dan dengan tegas menolak untuk menyatakan apakah dia telah mendapatkan suntikan vaksin COVID-19.
Baca Juga: Italia vs Inggris, Novak Djokovic Dukung Gli Azzurri Menangkan Final Euro 2021
Ayah Djokovic, Srdjan Djokovic, mengatakan kepada portal internet B92 bahwa putranya ditahan di bandara, di sebuah ruangan yang tidak boleh dimasuki siapa pun dan dijaga oleh dua petugas polisi.
Partisipasi Djokovic di Australia Terbuka telah menjadi topik politik yang hangat, dengan banyak warga Australia marah karena dia diberikan pengecualian untuk memasuki negara itu.
Sementara itu, Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan di Instagram bahwa dia berbicara dengan Djokovic saat dia ditahan di bandara.
Dia mengatakan pihak berwenang Serbia mengambil tindakan sehingga pelecehan terhadap pemain tenis terbaik di dunia dihentikan dalam waktu sesingkat mungkin.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.