“Saya yakin mereka akan terus diburu. Hal itu tak diragukan lagi,” kata Cho kepada Express.
“Rezim Kim akan memerintahkan rakyatnya menunjukkan loyalitas penuh kepada keluarga Kim. Jika seseorang ditangkap setelah merayakan Natal secara diam-diam, mereka pasti akan langsung dibunuh,” tambahnya.
Cho menegaskan, pihak berwenang Korea Utara masih membutuhkan izin untuk melakukan eksekusi publik.
Tetapi, ia mengatakan, hal itu tak berlaku untuk umat Kristen atau napi politik di kamp penjara.
“Jika mereka tak merayakan kelahiran istri Kim, tak bisa dibayangkan konsekuensi yang akan mereka dapatkan,” tuturnya.
Cho juga mengklaim kelahiran Kim Jong-il telah dimitologikan untuk meniru kelahiran Yesus Kristus.
Baca Juga: Pengakuan Menyeramkan Prajurit Perempuan Korea Utara, Kelaparan hingga Alami Pelecehan Seksual
Korea Utara saat ini berada dalam posisi puncak daftar pantauan penganiayaan persekusi Open Doors Christian.
Diperkirakan ada 400.000 umat Kristen di negara itu, namun mereka harus bersembunyi dari rezim itu.
Banyak umat Kristen yang dikirim ke penjara dan kamp kerja paksa karena keyakinan tersebut.
Yayasan Open Doors memperkirakan sekitar 50.000 hingga 70.000 umat Kristen di negara tersebut saat ini berada di kamp penjara.
Sumber : Express
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.