Politikus India Dihujat gara-gara Bercanda soal Pemerkosaan

NEW DELHI, KOMPAS.TV - Seorang politikus India dihujat setelah bercanda mengenai masalah pemerkosaan saat rapat parlemen.

Ramesh Kumar yang merupakan pemimpin Kongres dari Negara Bagian Karnataka mengungkapkan candaan itu saat debat, Kamis (16/12/2021).

Ia mengungkapkan bahwa lebih baik menikmati pemerkosaan jika tak bisa menghindarinya.

Gurauan itu diungkapkan Kumar ketika Pemimpin Parlemen, Vishweswar Kageri tengah berjuang mengendalikan perdebatan tentang hak-hak petani.

Kageri mengatakan ia akan duduk kembali dan membiarkan keributan berlanjut.

Baca Juga: Rezim Kim Jong-Un Selalu Perintahkan Eksekusi Mati Sadis, Pekerja dan Pelajar Dipaksa Menyaksikan

“Ada pepatah mengatakan, jika pemerkosaan tak bisa dihindari, berbaring saja dan nikmati,” kata Kumar yang dibalas dengan tawa oleh Kageri dan anggota parlemen lainnya, dikutip dari Daily Mail.

Tetapi pernyataan Kumar itu menimbulkan kemarahan di antara anggota perempuan di parlemen.

Mereka menuduh Kumar telah meremehkan masalah yang terus mewabah di India tersebut.

“Ketika kami mendatangi majelis, kami memandang ke Ramesh Kumar (mengharap) kecerdasannya di parlemen. Tetapi ia sepertinya tak menghormati perempuan,” ujar Poornima Srinivas dari partai berkuasa Bharatya Janata Party (BJP).

Anggota parlemen lainnya, Roopakala M juga mengungkapkan kekecewaannya atas pernyataan Kumar.

“Seorang perempuan yang menghadapi kekerasan seksual akan mengalami trauma seluruh hidupnya. Sangat salah menggunakan komentar itu sebagai analogi untuk sesuatu,” ujarnya.

Kumar pun kemudian meminta maaf atas komentarnya di Twitter.

Ia menggambarkan apa yang dilakukannya tersebut sebagai sebuah ketidakpedulian dan lalai.

Namun, ia menolak meminta maaf di depan kamera saat menghadiri parlemen pada Jumat (17/12/2021), dan menolak membicarakan masalah itu.

Sementara itu, Kageri yang juga menjadi sasaran kemarahan karena tertawa mendengar gurauan itu, menolak agar perdebatan terkait masalah itu dilakukan pada sesi debat Jumat.

Baca Juga: Monyet Bantai 250 Anjing dengan Cara Dilempar dari atas Gedung, Disebut Pembunuhan Balas Dendam

“Kami semua menghormati perempuan dan kami berusaha keras untuk memastikan rasa hormat terhadap perempuan tak berkurang,” ujarnya.

“Saya pikir tak perlu untuk menaikkan masalah ini dan menciptakan kontroversi,” tambah Kageri.

Bagi Kumar, ini bukan pertama kalinya ia mendapat masalah karena membuat gurauan yang hampir sama pada 2019.

Ketika itu, ia menyamakan proses parlemen dengan pemerkosaan, saat ia baru menghindari dakwaan korupsi terhadapnya.

Baca Juga: Korban Tewas Omicron Pertama di Inggris Ternyata Anti-Vaksin Covid-19 dan Yakini Teori Konspirasi

“Saya sempat diperkosa sekali. Seperti semua korban pemerkosaan, saya dibuat merasakan pemerkosaan itu berulang kali,” tuturnya kala itu.

Di India sendiri, pemerkosaan dan kejahatan seksual merupakan masalah endemik.

Masalah itu mulai disorot setelah terjadi kasus pemerkosaan berkelompok terhadap seorang mahasiswi di dalam bus. Mahasiswi itu kemudian tewas.

Selain itu, keputusan bersalah bagi pelaku pemerkosaan di India masih di bawah 30 persen, meski masalah tersebut diminta untuk ditangani lebih serius.