LONDON, KOMPAS.TV - Seorang perempuan di Inggris merasa kaget uangnya di bank secara misterius bertambah 775.000 poundsterling atau setara Rp14 miliar.
Ternyata penambahan uang itu malah membuatnya ketakutan dan menganggap hal itu sebagai mimpi buruk.
Perempuan yang namanya tak disebutkan itu melihat uangnya bertambah secara misterius di akun bank-nya HM Revenue & Customs (HMRC), Agustus lalu.
Ia menunggu setahun untuk bank tersebut menyadari kesalahan mereka dan mengambil uangnya tersebut.
Baca Juga: Berusaha Selamatkan Manajer yang Dibakar Massa, Pria Ini Akan Dapat Medali Keberanian
Selama itu, ia mengaku ketakutan dengan apa yang bisa terjadi jika ia mengambilnya.
Ia mengungkapkan pengalaman tersebut luar biasa, aneh, tetapi dengan cepat menjadi mimpi buruk.
“Setelah merasa terkejut, saya berasumsi seseorang akan menyadari mereka telah melakukan kesalahan besar, dan mereka akan mengambilnya kembali,” kata ibu lima anak itu dikutip dari Daily Star.
“Tetapi tak ada yang melakukannya, dan uang itu tetap berada di akun saya,” tambahnya.
Selang 15 bulan kemudian, ia menanyakannya melalui The Guardian, bagaimana ia harus mengambil uang yang tersisa.
Pasalnya, ia telah menghabiskan sekitar 20.000 poundsteling atau setara Rp383 juta.
Uang tersebut jatuh ke tangannya di tengah pandemi, di saat ia tengah bermasalah dengan pekerjaan dan membutuhkan uang.
“Saya berasumsi staf HMRC akan menyadari kesalahan mereka saat saya membayar pajak pada November 2020, tetapi tak ada yang terjadi,” tambahnya.
Ia mengaku sudah mencoba menghubungi HMRC tetapi sulit untuk tersambung.
“Saya menunggu 30 menit di telepon dan kemudian mereka menutupnya. Saya bahkan sempat ditutup saat belum berbicara dengan seseorang,” ujarnya.
“Penghasilan saya telah berkurang dan sepanjang waktu saya sangat hati-hati memakan itu. Saya memiliki banyak uang yang saya tahu tak bisa saya belanjakan, tetapi saya tak dapat berbuat apa-apa jika HMRC menginginkan semuanya kembali,” tambah perempuan itu.
Setelah mendapat laporan itu, HMRC kemudian melakukan penyelidikan dan menemukan bahwa anggota stafnya melakukan kesalahan saat membayar potongan paket bea cukai sebesar 23,39 poundsterling (Rp447.000).
Perempuan itu mengungkapkan ketakutan terbesarnya adalah dikejar secara agresif oleh HMRC.
Bagian 24A dari Undang-Undang (UU) Pencurian 1968 membuat pelanggaran secara sadar menyimpan kredit yang salah, di mana penerima secara tak jujur gagal untuk mengambil langkah-langkah yang wajar dalam keadaan untuk menjamin bahwa kredit dibatalkan.
Baca Juga: AS Mengutuk Ulah Junta Militer Myanmar Terhadap Pengunjuk Rasa yang Berujung Kematian
Seorang juru bicara HMRC mengatakan kepadanya bahwa organisasi tersebut benar-benar ingin mendukung dalam kasusnya.
HMRC mengatakan bahwa penasihat manajemen utang sekarang akan menghubungi perempuan itu.
Mereka akan menetapkan dengan tepat berapa banyak ia mampu membayar setiap bulan dan menyetujui persyaratannya.
Ia telah menawarkan untuk membayar kembali saldo yang dipakai selama lima tahun.
Sumber : Daily Star
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.