Kompas TV internasional kompas dunia

Eropa Disapu Unjuk Rasa Menentang Lockdown Terbaru dan Kewajiban Vaksinasi Covid-19

Kompas.tv - 21 November 2021, 07:15 WIB
eropa-disapu-unjuk-rasa-menentang-lockdown-terbaru-dan-kewajiban-vaksinasi-covid-19
Demonstran meneriakkan slogan-slogan dan suar api selama demonstrasi menentang langkah-langkah untuk memerangi pandemi virus corona di Wina, Austria, Sabtu, 20 November 2021. Spanduk berbunyi: Kontrol perbatasan. Bukan orang-orangmu (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

Di Swiss, sekitar 2.000 orang memprotes referendum persetujuan undang-undang pembatasan Covid-19, dilansir Associated Press, Sabtu (20/11/2021).

Sehari setelah kerusuhan Rotterdam, ribuan orang berkumpul di Dam Square pusat Amsterdam, meski penyelenggara membatalkan unjuk rasa. Mereka berjalan dengan damai melalui jalan-jalan kota dengan diawasi ketat oleh pihak kepolisian.

Beberapa ratus orang juga berunjuk rasa di kota Breda di Belanda selatan untuk memprotes pembatasan sosial dan lockdown terbaru.

Salah seorang penyelenggara unjuk rasa, Joost Eras, mengatakan kepada penyiar Belanda NOS bahwa dia tidak mengharapkan kekerasan dalam aksi unjuk rasa tersebut.

“Kami tentu tidak mendukung apa yang terjadi di Rotterdam. Kami terkejut dengan itu, ”katanya kepada NOS.

Baca Juga: Eropa Diterjang Covid-19 dan Catatkan Rekor Kasus Tertinggi, Vaksinasi Saja Tidak Cukup

Seorang demonstran memegang spanduk bertuliskan No Green Pass, freedom selama protes menentang pembatasan bagi yang tidak divaksinasi di Rome Circus Maximus, Sabtu, 20 November 2021. (Sumber: AP Photo)

Di Italia, 3.000 orang turun ke jalan di ibu kota Circus Maximus. Unjuk rasa terkonsentrasi di lapangan tempat di mana pada zaman kuno Romawi menggelar hiburan populer.

Mereka memprotes sertifikat "Green Pass" yang diperlukan di tempat kerja, restoran, bioskop, teater, tempat olahraga dan pusat kebugaran, serta untuk perjalanan kereta api jarak jauh, bus atau feri di Italia.

“Orang-orang seperti kami tidak pernah menyerah,” tulis salah satu spanduk, dengan warna merah, putih dan hijau dari bendera Italia. Hampir tidak ada seorang pun pada unjuk rasa di Roma mengenakan masker pelindung.

Di Irlandia Utara, beberapa ratus orang yang menentang paspor vaksin berunjuk rasa di luar balai kota di Belfast, tempat pasar Natal kota dibuka Sabtu, sebuah pasar di mana bukti vaksinasi atau tes Covid-19 negatif diperlukan untuk beraktivitas.

Pemerintah Irlandia Utara memilih minggu ini untuk memperkenalkan sertifikat vaksin sebagai syarat masuk ke klub malam, bar, dan restoran dan akan berlaku mulai 13 Desember.

Beberapa pengunjuk rasa membawa tanda-tanda yang banyak dikritik sebagai ofensif, membandingkan pembatasan Covid-19 dengan tindakan Nazi Jerman.

Baca Juga: Infeksi Covid-19 Meningkat, Prancis Gencarkan Vaksinasi Booster

Orang-orang berbaris di jalan selama unjuk rasa terhadap vaksinasi dan tindakan coronavirus di Zagreb, Kroasia, Sabtu, 20 November 2021. Ribuan pengunjuk rasa berkumpul pada hari Sabtu setelah awal bulan ini pihak berwenang memperkenalkan langkah-langkah yang lebih ketat untuk memerangi lonjakan infeksi virus corona . (Sumber: AP Photo)

Di Kroasia, ribuan orang berkumpul di ibu kota Zagreb dengan membawa bendera Kroasia, simbol nasionalis dan agama, bersama dengan spanduk menentang vaksinasi Covid-19 dan apa yang mereka gambarkan sebagai pembatasan kebebasan manusia.

Di Prancis, Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengutuk protes kekerasan di pulau Karibia Guadeloupe, salah satu wilayah seberang laut Prancis.

Darmanin mengatakan 29 orang telah ditahan polisi semalam. Aparat keamanan mengirim 200 petugas polisi tambahan ke pulau itu dan pada Selasa akan memberlakukan jam malam mulai pukul 6 sore sampai jam 5 pagi

Para pengunjuk rasa di Guadeloupe memblokade jalan dan membakar mobil.

Mereka mengecam izin kesehatan Covid-19 Prancis yang diperlukan untuk mengakses restoran dan kafe, tempat budaya, arena olahraga, dan perjalanan jarak jauh.

Mereka juga memprotes vaksinasi wajib Prancis bagi petugas kesehatan.

 




Sumber : Kompas TV/Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x