Di Swiss, sekitar 2.000 orang memprotes referendum persetujuan undang-undang pembatasan Covid-19, dilansir Associated Press, Sabtu (20/11/2021).
Sehari setelah kerusuhan Rotterdam, ribuan orang berkumpul di Dam Square pusat Amsterdam, meski penyelenggara membatalkan unjuk rasa. Mereka berjalan dengan damai melalui jalan-jalan kota dengan diawasi ketat oleh pihak kepolisian.
Beberapa ratus orang juga berunjuk rasa di kota Breda di Belanda selatan untuk memprotes pembatasan sosial dan lockdown terbaru.
Salah seorang penyelenggara unjuk rasa, Joost Eras, mengatakan kepada penyiar Belanda NOS bahwa dia tidak mengharapkan kekerasan dalam aksi unjuk rasa tersebut.
“Kami tentu tidak mendukung apa yang terjadi di Rotterdam. Kami terkejut dengan itu, ”katanya kepada NOS.
Baca Juga: Eropa Diterjang Covid-19 dan Catatkan Rekor Kasus Tertinggi, Vaksinasi Saja Tidak Cukup
Di Italia, 3.000 orang turun ke jalan di ibu kota Circus Maximus. Unjuk rasa terkonsentrasi di lapangan tempat di mana pada zaman kuno Romawi menggelar hiburan populer.
Mereka memprotes sertifikat "Green Pass" yang diperlukan di tempat kerja, restoran, bioskop, teater, tempat olahraga dan pusat kebugaran, serta untuk perjalanan kereta api jarak jauh, bus atau feri di Italia.
“Orang-orang seperti kami tidak pernah menyerah,” tulis salah satu spanduk, dengan warna merah, putih dan hijau dari bendera Italia. Hampir tidak ada seorang pun pada unjuk rasa di Roma mengenakan masker pelindung.
Di Irlandia Utara, beberapa ratus orang yang menentang paspor vaksin berunjuk rasa di luar balai kota di Belfast, tempat pasar Natal kota dibuka Sabtu, sebuah pasar di mana bukti vaksinasi atau tes Covid-19 negatif diperlukan untuk beraktivitas.
Pemerintah Irlandia Utara memilih minggu ini untuk memperkenalkan sertifikat vaksin sebagai syarat masuk ke klub malam, bar, dan restoran dan akan berlaku mulai 13 Desember.
Beberapa pengunjuk rasa membawa tanda-tanda yang banyak dikritik sebagai ofensif, membandingkan pembatasan Covid-19 dengan tindakan Nazi Jerman.
Baca Juga: Infeksi Covid-19 Meningkat, Prancis Gencarkan Vaksinasi Booster
Di Kroasia, ribuan orang berkumpul di ibu kota Zagreb dengan membawa bendera Kroasia, simbol nasionalis dan agama, bersama dengan spanduk menentang vaksinasi Covid-19 dan apa yang mereka gambarkan sebagai pembatasan kebebasan manusia.
Di Prancis, Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengutuk protes kekerasan di pulau Karibia Guadeloupe, salah satu wilayah seberang laut Prancis.
Darmanin mengatakan 29 orang telah ditahan polisi semalam. Aparat keamanan mengirim 200 petugas polisi tambahan ke pulau itu dan pada Selasa akan memberlakukan jam malam mulai pukul 6 sore sampai jam 5 pagi
Para pengunjuk rasa di Guadeloupe memblokade jalan dan membakar mobil.
Mereka mengecam izin kesehatan Covid-19 Prancis yang diperlukan untuk mengakses restoran dan kafe, tempat budaya, arena olahraga, dan perjalanan jarak jauh.
Mereka juga memprotes vaksinasi wajib Prancis bagi petugas kesehatan.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.