Namun, Utusan Khusus China Sun Guoxiang yang menghadapi penolakan keras dari ASEAN, kemudian mengatakan kepada Min Aung Hlaing pada pertemuan di Ibu Kota Naypyidaw bahwa China harus menerima pendirian ASEAN yang menolak kehadiran Min Aung Hlaing di KTT ASEAN-China.
China "akan mempertahankan prinsip perwakilan non-politik yang diterapkan oleh ASEAN", kata seorang diplomat regional, mengutip Sun.
Diplomat yang tidak disebut identitasnya itu telah mendapat penjelasan tentang upaya lobi China kepada ASEAN.
Baca Juga: Junta Militer Myanmar Vonis Sekutu Aung San Suu Kyi 75-90 Tahun Penjara
ASEAN selama beberapa dekade dikenal karena kebijakan non-intervensinya, tetapi kudeta yang dilancarkan militer Myanmar pada Februari lalu, telah mengubah prinsip tersebut.
Pada bulan April, para pemimpin ASEAN menyepakati Konsensus Lima Poin dalam pertemuan puncak yang berlangsung di Jakarta dan dihadiri oleh Min Aung Hlaing.
Konsensus itu mencakup komitmen Myanmar untuk mengakhiri kekerasan dan memungkinkan utusan khusus ASEAN untuk memulai dialog dengan semua pihak, termasuk anggota parlemen yang digulingkan dan mantan pemimpin yang kini dipenjara, Aung San Suu Kyi.
Namun, Myanmar belum menindaklanjuti konsensus tersebut dengan dalih mereka memiliki "peta jalan" sendiri untuk pemilu baru.
Myanmar adalah negara koordinator China untuk ASEAN tahun ini, yang berperan membantu memfasilitasi interaksi Beijing dengan perhimpunan tersebut.
"Biasanya, anggota koordinator akan mengatur semuanya, seperti tautan virtual dan sebagainya," kata seorang sumber.
Myanmar, kata sumber itu, dapat menggunakan perannya untuk "menghadirkan" Min Aung Hlaing, bahkan jika negara-negara ASEAN lainnya keberatan.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.