"Anda tahu, hingga saat ini, China memimpin dalam perlombaan ini," kata Biden, berbicara tentang manufaktur EV. "Itu akan berubah" karena undang-undang infrastruktur, katanya.
Keberpihakan masyarakat kepada Biden berdasarkan jajak pendapat mengalami penurunan akibat meningkatnya inflasi, dan Demokrat kemudian mempromosikan RUU bi-partisan sebagai bukti kepada rakyatnya di Amerika yang terpecah.
Michigan adalah negara bagian medan pertempuran politik utama dalam pemilihan umum Amerika Serikat.
Baca Juga: AS-China Memanas dan Saling Peringatkan Terkait Taiwan Jelang Pertemuan Joe Biden dan Xi Jinping
Dia juga menggembar-gemborkan usulan rencana pengeluaran jaring pengaman sosial senilai USD2 triliun yang sedang diperdebatkan Kongres di Washington.
RUU tersebut berisi kredit pajak hingga USD12.500 untuk kendaraaan listrik buatan AS, termasuk kredit USD4.500 untuk kendaraan buatan serikat produsen kendaraan.
RUU itu adalah pilar utama agenda domestik Biden, tetapi anggota parlemen progresif dan moderat di partainya belum puas dan belum menyetujui berbagai hal yang menurut faksi ini seharusnya ada di dalamnya.
Biden menekankan pada hari Rabu, RUU "Build Back Better" akan dibayar dengan menaikkan pajak pada perusahaan, untuk seraya menegaskan perusahaan besar tidak membayar sebanyak yang seharusnya.
"Coba tebak? Mereka tidak membayar cukup," kata Biden kepada CEO General Motors, Mary Barra. "Maaf Mary."
Dengan kegelisahan orang Amerika atas inflasi dan prospek kelangkaan barang selama musim liburan, Biden mengatakan dia telah diyakinkan eksekutif Wal-Mart dan Target bahwa negaranya akan memiliki banyak barang untuk dibeli meskipun ada masalah rantai pasokan.
"Persediaan mereka sangat cukup dan mereka akan memiliki semua mainan, makanan, dan barang-barang lain yang dicari pembeli di musim liburan. Itu akan terjadi," katanya.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.